Rondeaktual.com – Persatuna Tinju Amatir Indonesia (Pertina) berduka. Mantan petinju top Lampung dan peraih medali perak kelas bantam 54 kilogram dalam PON XI/1985, Imam Suta Adama meninggal dunia.
“Beliau meninggal di Bandar Lampung, kemarin (Minggu, 27/9/2020),” kata pelatih Pertina Lampung, Pieter Hari, di Bandar Lampung, Senin (28/9/2020). “Sempat dirawat di rumah sakit,” tambah Piter. Hari ini jenazah sudah dimakamkan.
Imam Adam adalah petinju tahun 80-an, satu generasi dengan juara nasional Minarto Hari. Minarto merupakan petinju utama Lampung yang memenangkan medali emas melalui pertandingan mulai kelas welter, kelas menengah ringan, sampai kelas menengah.
Almarhum Imam Adam memenangkan medali perak PON XI/1985 Jakarta, setelah dalam final kalah melawan (almarhum) Adrianus Taroreh (Sulawesi Utara).
Sementara, Syariudin Lado mempunyai kenangan indah bersama Imam Adam. “Waktu itu kami satu tim (Tim Pra PON Lampung). Sama-sama tim inti,” kata Lado, yang lebih dikenal sebagai petinju pro dan seorang promotor tinju terkenal.
Saat Pra PON Lampung 1984, Lado dan Imam bersama petinju Lampung lainnya berada dalam satu kekuatan yang ditangani manajer Drs Edy P Sagala, selaku Kepala Pelabuhan Bakahuni Lampung.
“Seingat saya, kami dalam satu tim inti dan tim cadangan, yang terdiri dari Imam Adam, Das`at Pagar Dewa, Zakaria, Amir Hamzah, Ratingo, Minarto Hari, Harmen, Cakarmanto, Rahmad, Sudarno, Ucok Abdul Gani Siregar, dan Hengky Silatang, yang sekarang Ketua Pengprov Pertina DKI Jakarta.” (rondeaktual.com / finon)