Rondeaktual.com – Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) XX/2020 merupakan salah satu agenda besar yang paling ditunggu-tunggu.
Di mana pelaksanaan Munas Pertina dan kapan?
Berikut petikan wawancara Ketua Umum PP Pertina, Irjen Pol Drs Johni Asadoma, M. Hum, di Jakarta, Rabu (30/9/2020).
Munas Pertina bisa dibilang sudah dekat. Tahun ini tinggal menyisahkan tiga bulan lagi, yaitu Oktober, November, dan Desember. Kalau boleh tahu, di mana pelaksanaan Munas Pertina ke-20 dan kapan?
Di mana dan kapan, tergantung nanti. Kita tunggu saja. Sabar. Tidak ada niat untuk mengulur pelaksaan Munas. Sekarang Covid-19 masih tinggi.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta diperpanjang kembali selama 14 hari sampai dengan 11 Oktober 2020. Dilarang berkumpul orang banyak.
Saya tidak mau kalau ada peserta Munas pulang ke rumah masing-masing dengan membawa penyakit. Saya merasa berdosa.
Dari rumah peserta Munas mungkin masih sehat. Tetapi, ketika memasuki pesawat, maka dia telah berpotenti tertular Covid-19.
Turun dari pesawat, di sekitar bandara, dia berpetensi tertular Covid-19.
Naik taksi menuju hotel atau ketika di hotel tempat Munas berlangsung, sangat berpotensi tertular Covid-19.
Sabar saja.
Bagi saya, kesehatan itu jauh lebih penting. Saya harus memikirkan kesehatan dan keselamatan rekan-rekan dari daerah. Kita belum bisa memanstikan kapan dan di mana Munas, sebab sekarang sangat erat kaitannya dengan penyebaran Covid-19.
Ingin memimpin Pertina lagi?
Ya. Itu rencana saya. Saya mau pimpin Pertina lagi.
Mengapa?
Karena saya sudah bekerja selama empat tahun. Itu pengalaman yang sangat berguna. Saya sudah tahu di mana kekurang kita, yang harus dibenahi. Ada juga teman-teman yang sudah siap sponsor, siapmembantu Pertina, sehingga ini menjadi lebih muda untuk maju lagi.
Mengapa lebih muda untuk maju lagi.
Karena sudah ada dukungan. Kalau 2016 tidak ada dukungan. Sekarang ada dukungan. Dulu pake uang pribadi. Sekarang mau maju lagi karena ada dukungan.
Saya kira lebih enak sekarang saya maju dibandingkan ketika saya maju empat tahun silam. Sudah lebih kuatlah. Sekarang tergantung rekan-rekan Pengprov. Kalau mau memajukan Pertina lebih dari kemarin, saya sudah siap. Saya sangat optimis.
Saya siap untuk maju dan siap memimpin Pertina.
Nanti akan ada perubahan. Sebab saya sudah lebih pengalaman dalam mengelolah Pertina, sehingga saya tinggal meneruskan kekurangan yang ada.
Pengalaman selama empat tahun (2016-2020) akan membuat saya bisa bekerja lebih tenang. Pengalaman itu, saya kira, di mana-mana juga sangat dibutuhkan.
Apa saja yang akan dibenahi?
Benahi organisasinya. Inisangat penting. Pembinaannya, juga penting. Benahi pelatihannya, sehingga itu akan lebih baik.
Pelatih, setelah saya pelajari, pelatih itu harus dari luar. Tidak boleh tidak. Kita sudah mulai dengan pelatih Kuba. Nanti tetap dengan pelatih Kuba. Pelatih kita akan mendampingi.
Selama empat tahun, ada yang kurang?
Kita belum dominan di Asia Tenggara. Kita belum mampu meloloskan petinju ke olimpiade. Akhirnya masih kurang. Itu yang harus kita kejar.
Kita masih punya peluang di Pra Olympic terakhir, meski peluangnya semakin berat untuk menuju olimpiade.
Pelatnas jangka panjang itu sangat perlu. Kita akan mulai dari tingkat youth (remaja) sampai tingkat elite (dewasa).
Mudah-mudahan saya bisa mendapat dukungan dari Kemenpora.
Terakhir. Kalu terpilih lagi, siapa Sekjen?
Saya belum bisa jawab. Saya belum tahu siapa Sekjen di kepengurusan mendatang. Saya masih konsentrasi pemilihan.
Sekjen itu harus seseorang yang memang full. Sekjen harus total mengelolah kesekretariatan. Tidak boleh setengah-setengah.
Saya harus membayar Sekjen dengan mahal, agar benar-benar profesional.
Harus kerja full. Tidak boleh kerja dua jam dan kerja di tempat lain. Harus dikasih gaji yang cukup besar. Kekuatan sekretariat itu ada di Sekjen.
Siapa orangnya? Mohon maaf, belum bisa saya sampaikan. Tunggu setelah pemilihan. (rondeaktual.com / finon)