Rondeaktual.com – Pertemuan mantan petinju hari ini (Minggu, 8/11/2020) di Sekretariat KBTI, Jalan Pahlawan Revolusi, Klender, Jakarta Timur, akan diramaikan dengan Munas KBTI yang pertama.
Berikut susunan acara, yang telah disusun oleh Ketua Panitia Munas, Ricardo Simanungkalit, 63 tahun, yang merupakan mantan juara Indonesia kelas menengah.
1. Pukul 09.00: Mengisi absensi dan menikmati hidangan pagi khas KBTI.
2. Pukul 10.00: Pembukaan oleh Ketua Panitia Munas.
3. Pukul 10.30: Pidato akhir masa jabatan Ketua KBTI, Doni Dongot.
4. Pukul 11.00: Pidato pertama Ketua KBTI terpilih, Tobias Pattiasina.
5. Pukul 11.00: Menyampaikan visi dan misi Ketua KBTI 2020-2023.
6. Pukul 12.00: Istirahat sholat makan (Ishoma).
7. Pukul 13.00: Acara ulang tahun KBTI.
8. Pukul 13.30: Pembagian sembako KBTI.
9. Pukul 14.00: Warna sari.
10. Pukul 15.00: Penutup.
SEJARAH KBTI
KBTI Lahir di Bumianggrek, Bekasi Utara, Jawa Barat. Tuan rumah adalah Doni Dongot dan H. Yonathan Ririhena terpilih sebagai Ketua KBTI 2017-2020.
Hadir antara lain Ricky Pontoh (telah pergi untuk selamanya), Steven Togeleng (telah pergi untuk selamanya), Arche Unsulangi (telah pergi untuk selamanya), Azaddin Anhar, Weynan Jurangga, Hero Katili, Roland Sirait, Boy Kelung, Toriro Ortega, dan masih banyak para mantan juara top Indonesia.
Setelah berdiri, KBTI mengadakan pertemuan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Belakang Indo Mobil, Cawang. Tuan rumah adalah H. Yonathan Ririhena sekaligus merayakan ulang tahunnya. Hadir antara lain raja kelas menengah Indonesia yang luar biasa Polly Pasireron, mantan juara dunia IBF Nico Thomas, mantan juara kelas bulu Indonesia Daud Jordan, Bento Sitompul (salah satu murid kesayangan mendiang pelatih Garuda Jaya Simson Tambunan), dan yang lain.
Setelah pertemuan di RPTRA, pimpinan KBTI bergeser dari H. Yonathan Ririhena kepada Doni Dongot.
Meski begitu, KBTI tetap berjalan sesuai rencana. Seperti menyumbang mantan petinju atau keluarganya yang sedang kesusahan atau kemalangan, dibantu melalui transfer terbuka. Ada yang menyumbang Rp 100.000 atau bahkan hanya Rp 50.000.
Luar biasa. Perbuatan baik itu tak pernah putus. Selalu menerima bantuan, meski banyak yang memiliki BPJS.
Ada seorang mantan petinju yang keluarganya berurusan dengan rumah sakit. Karena memiliki BPJS, dia menolak sumbangan dari KBTI. Tetapi pengurus konsisten dengan janjinya dan menjelaskan bahwa setiap anggota memilik hak untuk mendapatkannya.
Pertemuan berikutnya pernah di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Tuan rumah adalah promotor tinju Wilem Lodjor. Entah mengapa tiba-tiba Wilem Lodjor dan Alberta Lureng (suami-istri, mengundurkan diri).
Sampai hari ini, KBTI telah 15 kali mengadakan pertemuan dari rumah mantan petinju ke rumah mantan petinju lainnya. Tuan rumah selalu mendapat bantuan uang komsumsi Rp 50.000 dari setiap anggota yang hadir. Bila pertemuan dihadiri 50 orang, maka tuan rumah mendapat suntikan Rp 2.500.000. Diterima kes tanpa kena potong.
KBTI tidak mempunyai donatur. Satu-satunya orang yang bermurah hati menyumbangkan uangnya Rp 5 juta adalah mantan petinju kelas bantam yunior yang sudah berhasil di rantau, yaitu Tobias Pattiasina.
Tidak setiap pertemuan menyumbang, tetapi Tobias sudah berkali-kali melakukannya. (rondeaktual.com / finon manullang)