Rondeaktual.com, Jakarta – Tepat pada hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus mendatang, dua petinju Indonesia akan bertanding di kota Tokyo, Jepang. Mereka adalah Arief Blader (Jawa Tengah) dan Ahmad Lahizab (DKI Jakarta).
Arief Blader direncanakan akan bertarung melawan Tsuyoshi Tameda, sedangkan Ahmad Lahizab akan melawan Sho Nakazawa. Pertarungan tersebut adalah partai tambahan kejuaraan OPBF kelas bulu antara Satoshi Shimizu vs Shingo Kawamura yang digelar di arena tinju legendaris di kota Tokyo, Korakuen Hall.
Kita semua sudah tahu siapa Arief Blader dan seperti apa gaya bertarungnya. Petinju pantang menyerah yang satu ini akan kembali mempertontonkan mental bajanya di hadapan fans tinju Jepang. Mereka sangat antusias apabila Arief Blader tampil di negaranya, karena selama beberapa kali bertarung di Jepang Arief selalu mampu menampilkan performa yang sangat baik.
Arief bukan petinju yang mudah dipukul KO. Daya tahannya terhadap pukulan sangat luar biasa. Dari beberapa petinju Jepang hanya Hiroshige Osawa yang mampu menundukkannya dengan TKO, itupun karena kedua mata Arief Blader yang hampir menutup sempurna akibat akumulasi pukulan dari Osawa dan mengganggu pengelihatannya di atas ring. Wasit menghentikan pertandingan pada ronde 9 dari 10 ronde yang direncanakan. Hiroshige Osawa bukanlah petinju kacangan, dia adalah mantan juara WBO Asia Pacific di kelas bulu dan sampai sekarang masih berada di peringkat 10 besar dunia.
Sedangkan petinju Indonesia yang lain, Ahmad Lahizab, adalah putra mantan petinju kenamaan top pada masanya yaitu Hendra Julio. Anak laki-laki satu-satunya dari tiga bersaudara ini memiliki postur tubuh yang bisa dibilang melebihi tinggi rata-rata petinju di kelas bulu. Usia yang masih terbilang muda, 19 tahun, tidak sedikitpun tampak pada setiap penampilannya. Ahmad mengandalkan footwork yang selalu lincah bergerak untuk keluar dari kepungan lawan, dan desingan jab-straightnya yang aktif sejauh ini cukup berhasil untuk mengganggu konsentrasi lawan-lawannya.
Meskipun belum matang secara sempurna, akan tetapi Ahmad Lahizab memiliki potensi untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Asalkan mendapat pelatih dan manajemen yang tepat, Ahmad akan mampu bersaing paling tidak di level Asia. Pengalaman ayahnya selama berkecimpung di dunia tinju tentunya bisa membantu Ahmad untuk mendapatkan pelatih dan manager yang tepat untuk karir putranya tersebut di masa depan.
Baik Arief maupun Ahmad berjanji akan berusaha tampil habis-habisan pada pertandingan tanggal 17 Agustus tersebut. Mereka ingin mempersembahkan kado terbaik bagi bangsa dan negara yaitu kemenangan bagi keduanya.
“Tanggal 17 Agustus adalah hari kemenangan bangsa Indonesia, Insya Allah aura kemerdekaan itu akan membawa saya menuju kemenangan,” kata Arief Blader dengan senyum khasnya. “Jepang menyerah pada tanggal tersebut, begitu pula kali ini, petinju Jepang akan menyerah pada kita berdua,” timpal Ahmad Lahizab dengan penuh semangat.
Aryo Sulkan, menulis dari Kota Semarang.