Rondeaktual.com – Juara dunia kelas berat 4 sabuk (WBA Super, IBF, WBO, IBO) menampilkan sabuk juara dunianya. Joshua baru saja mengumumkan bahwa dia telah memberikan dukungan finansial yang besar kepada federasi tinju Nasional Amatir Inggris, Wales dan Skotlandia.
Joshua menjelaskan bahwa dirinya memegang empat sabuk juara dunia dan Tyson Fury memegang sabuk juara dunia WBC. Joshua menginginkan sabuk Fury untuk mendorongnya sebagai orang pertama memiliki semua sabuk juara dunia kelas berat.
Selama ini sabuk juara dunia kelas berat dipegang oleh beberapa petinju. Selalu terpisah-pisah. Joshua ingin datang untuk menyatukannya.
Joshua terakhir bertanding untuk mempertahankan gelar juara dunianya dengan memukul KO ronde 9 penantang wajib IBF asal Bulgaria, Kubrat Pulev.
Setelah menghabisi Pulev, Joshua ditanya tentang Fury sebagai calaon lawan berikutnya. Joshua dianggap menjawab samar.
Fury lantas mengklaim bahwa rekan senegaranya itu takut untuk melakukan pertarungan.
Inilah yang dikatakan Joshua. “Saya siap. Saya tertarik. Saya telah melewati pertarungan wajib. Saat ini saya lebih sedikit bicara, tetapi lebih banyak aksi.” Joshua bicara kepada Sky Sports dalam sebuah wawancara pada hari Selasa. Dikutip dari Boxing Scene.
Joshua menginginkan pertarungan berikutnya melawan Fury. “Saya ingin menjadi juara dunia WBC. Pertarungan berikutnya, saya ingin menjadi juara dunia yang tak terbantahkan.”
“Pada dasarnya, saya akan melawan siapa pun yang memiliki sabuk itu. Tidak ada masalah dengan orang tersebut. Saya hanya mencoba mengejar kejuaraan yang tidak perlu dipersoalkan itu. Itulah yang ingin saya katakan.”
Joshua asal Watford dengan rekor menang-kalah 24-1, (22 KO). Joshua merebut gelar juara dunia kelas berat IBF, IBO, WBO, WBA Super melalui kemenangan angka 12 ronde dalam pertandingan ulang dengan Andy Ruiz, di Diriyah Arena, Diriyah, Arab Saudi, 7 Desember 2019.
Fury asal Manchester belum terkalahkan dengan rekor menang-kalah-imbang 30-0-1 (21 KO). Fury merebut gelar WBC dari tangan KO King Deontay Wilder dengan TKO 7, yang dikenal dengan lemparan handuk ke dalam ring sebagai tanda menyerah oleh sekondan Mark Breland. (finon manullang)