Rondeaktual.com – Juara tinju amatir Asia 1977 kelas welter ringan Syamsul Anwar Harahap, 67 tahun, menyimpan kisah unik bersama seorang sopir taksi di Amerika.
“Ada kisahku yang unik,” kata Syamsul Anwar di kediamannya Kabupaten Paluta, Sumatera Utara, melalui ponselnya, ditulis hari ini, Jumat, 26 Februari 2021. “Pada tahun 1986 aku keliling USA (Amerika Serikat). Aku naik taksi di New York. Aku cerita tentang Indonesia kepada sopir taksi itu. Begitu aku sebut aku pernah mengalahkan Thomas Hearns, sopir taksi itu terkagum-kagum.”
“Jadi kau orang Indonesia yang pernah mengalahkan Thomas Hearns itu? Sopir taksi itu bertanya. Ya, aku yang mengalahkan Thomas Hearns.”
Syamsul menjelaskan, semakin terkagum-kagum sopir taksi Amerika itu. “Mereka umumnya tahu prestasi atlet internasional. Dia sangat kagum kepadaku. Ketika aku turun dari taksinya, dia tidak mau menerima uangku. Dia bilang; suatu kehormatan bagiku membawa sang juara.”
“Aku pun terperangah dan berdiri bulu romaku. Rupanya aku hebat, pikirku waktu itu.”
Pertandingan Syamsul Anwar Harahap dengan Thomas Hearns berlangsung dalam final Piala Presiden yang pertama 1977 Jakarta.
Syamsul lebih tua 5 tahun dari Hearns. Syamsul sekarang 67 tahun dan Hearns 62 tahun.
Syamsul kidal akibat cacat di usia anak-anak, maju menyerang tanpa lelah. Syamsul, bulldozer Indonesia, sempat menjatuhkan lawan (knock down) pada ronde terakhir.
Setelah pertandingan tiga ronde selesai, nama Syamsul diumumkan sebagai pemenang. Tak lama kemudian atau menjelang penutupan Piala Presiden I/1977, panitia menyebut Syamsul Anwar sebagai petinju terbaik.
Ketika Syamsul mengalahkan Hearns, publik serentak bersorak girang berkepanjangan menggetarkan isi Istora Gelora Bung Karno. Itu salah satu peristiwa paling bersejarah dalam karir tinju Syamsul Anwar “Siantar Man” Harahap.
Empat tahun kemudian, di Detroit 1980, Hearns dalam usia 21 tahun menjadi juara dunia WBA klas welter. Hearns memukul jatuh pada ronde kedua juara bertahan yang hebat Pipino Cuevas. Sebelum kalah di tangan Hearns, Cueves orang Meksiko itu, telah mencatat rekor 12 kali memenangkan pertandingan kejuaraan dunia.
Sebelum menggantungkan sarung tinju, Hearns mencatat karir tinju pro yang luar biasa. Dia adalah petinju pertama yang berhasil merebut empat gelar juara dunia.
Hearns meneruskan karirnya yang gemilang dan menjadi juara dunia di lima kelas yang berbeda, menyamai rekor Sugar Ray Leonard yang lebih dulu menjadi juara dunia lima kelas. (finon)