Rondeaktual.com, Jakarta – Perjuangan petinju Indonesia kelas terbang Aldoms Suguro dan kelas ringan Farrand Papendang kandas pada hari kelima Asian Games XVIII/2018 Jakarta-Palembang, yang berlangsung di Hall C, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/8/2018) siang.
Aldoms kalah 3-2 atas Jasurbek Latipov (Uzbekistan) dan Farrand kalah 5-0 atas Rujakran Juntrong (Thailand). Keduanya kalah di pertandingan delapan besar dan gagal melangkah ke empat besar atau semifinal.
Kekalahan Aldoms dianggap berbau kontroversial. Seharusnya Aldoms memenangkan pertandingan, karena banyak menyerang pada ronde pertama dan agak menurun pada ronde kedua dan imbang di ronde ketiga, ronde terakhir. Seolah ada “kesialan” yang membuat keberuntungan jauh dari Aldoms Suguro.
FARRAND NYARIS KELUAR RING
Partai kelas ringan Farrand Papendang (Indonesia) versus si kidal Rujakran Juntrong (Thailand) merupakan “perang” di dalam ring dan di luar ring. Farrand bertarung hebat hingga tubuhnya nyaris keluar ring, yang tertahan di tali kedua.
Ketika Papendang dan Juntrong bertarung habis-habisan, di luar ring terjadi “pertarungan” sengit antarsuporter. Kubu Thailand menggetarkan isi gedung dengan bunyi gendang dan bunyi terompet serta teriakan bising. Sementara, suporter Indoneia yang dipimpin seorang Ajun Komisaris Besar Polisi, tak henti-hentinya menyebut nama Farrand Papendang. Namun perjuangan itu harus kandas.
Farrand meninggalkan ring tinju dengan muka kecewa. Ia merasa menang. Ketika bel tanda ronde ketiga terdengar, Farrand langsung mengangkat tangan. Hal yang sama juga diperlihatkan lawan sambil menuju ke sudutnya.
Sebelum kalah dan gagal masuk semifinal kelas ringan, Farrand telah memperlihatkan perlawanan yang sangat maksimal. Ia menyerang dari samping dan dari depan, namun dapat dimentahkan lawan. Strategi tanding yang dijalankan petinju Thailand sangat mengagumkan sekaligus menolongnya dari kekalahan. Juntrong berkali-kali menolak pertarungan jual-beli pukulan yang sengaja dijalankan Papendang sebagai spesialisasinya selama ini. Juntrong banyak menjaga jarak dan mendaratkan pukulan tunggal bersih.
Pada ronde terakhir, Farrand berusaha keras in-fight namun tak berhasil. Ia bahkan nyaris keluar ring ketika pukulannya dapat dihindari lawan dan membuat tubunya terdorong dan tertahan di tali ring kedua.
SUDAH 7 PETINJU INDONESIA KALAH
1. Beatrix Suguro, kelas terbang, kalah hari pertama.
2. Christine Jembay, kelas bulu, kalah hari pertama.
3. Sarohatua Lumbantobing, kelas welter, kalah hari pertama.
4. Libertus Gha, kelas welter ringan, kalah hari keempat.
5. Brama Betaubun, kelas menengah, kalah hari keempat.
6. Aldoms Suguro, kelas terbang, kalah hari kelima.
7. Farrand Papendang, kelas ringan, kalah hari kelima.
3 PETINJU INDONESIA BERTAHAN
1. Mario Kali, kelas terbang ringan, masuk 8 besar, bertanding besok, (Rabu, 29/8/2018).
2. Sunan Amoragam, kelas bantam, masuk 8 besar, bertanding besok (Rabu, 29/8/2018).
3. Huswatun Hasanah, kelas ringan elite women`s, masuk 4 besar atau semifinal, bertanding Jumat (31/9/2018).
Finon Manullang
Sedih…… Ditengah Kepedulian para pengurus dan Ketua Umum Pertina, temen-temen petinju belum membuahkan hasil, masih perlu polesan tangan dingin seorang pelatih
Terngiang kembali Kata almarhum Sutan Rambing,
“Juara diciptakan bukan terlahir”
“berlatihlah hingga ambang batas kemampuan karena kemampuanmu tanpa batas”
Semangat buat Tim Pertina Indonesia serta peliput tak lekang oleh waktu Om Finon Manulang
#Indonesiahebat
#Pertinaprestasi