Rondeaktual.com – Dari sembilan partai yang digelar promotor Hodlif Hun, salah satu paling panas dan paling brutal adalah partai Flasidus Nono dengan mantan juara Indonesia Ical Tobida. Berlangsung di dalam sasana Victory Target, Jakarta, Sabtu, 27 Maret 2021.
Pertandingan terpaksa dihentikan pada ronde 4, yang sudah saja berjalan 1 menit dan 45 detik. Dihentikan bukan oleh keputusan wasit Nus Ririhena, melainkan oleh keputusan pelatih Ical Tobida, Pice Namang.
Awalnya, Flasidus mendaratkan pukulannya membuat Ical mundur sampai ke depan sudut biru. Ia lalu membalikkan tubuhnya dan pergi ke arah sudut netral. Flasidus langsung mengejar dan memukulnya. Tanpa sengaja mengenai bagian belakang kepala. Saat itulah Pice Namang berlari ke dalam ring. Rondeaktual.com berdiri di samping sudut netral.
“Sudah, sudah, sudah!” teriak Pice Namang di dalam ring. “Dia (Flasidus Nono) pukul belakang. Itu bahaya.”
Pice segera menghadang langkah Ical agar tidak meneruskan pertandingan. Pice, dengan setengah memaksa, membawa petinjunya ke sudut biru, sudut Ical Tobida. Atas perintah Pice, Ical duduk di sudutnya.
“Saya tidak mau ada apa-apa. Ical sudah lama tidak naik ring. Masa jayanya sudah habis. Dia kena pukul belakang kepala dan itu sangat berbahaya, makanya saya hentikan. Saya bertanggung jawab atas perbuatan saya,” tegas Pice Namang, pelatih dari King Lembata Boxing Camp Jakarta.
Tetapi, Ical Tobida naik ring dengan bendera SOF Gym.
Pertandingan Flasidus Nono (Victory Target Boxing Camp Jakarta) berlangsung dalam kelas bantam, yang direncanakan 8 ronde.
Sejak ronde awal, si jangkung kidal Flasidus Nono sudah menyuguhkan pertarungan paling brutal. Mantan juara Indonesia kelas bantam ini memukul lawan dengan cepat.
Ical Tobida, yang di masa jayanya pernah memukul KO lawannya dan bebera jam kemudian meninggal dunia di rumah sakit, lebih banyak bertahan dan mundur mengitari ring. Saat terjadi pertarungan jarak dekat, Ical Tobida melepaskan serangan balik membuat lawan harus menarik langkah.
Partai ini sangat keras. Pice Namang mengambil tindakan berani untuk menghentikan pertandingan sebelum jatuh korban KO.
“Saya tidak apa-apa,” kata Ical Tobida di bawah ring. “Saya masih sanggup, tapi dihentikan pelatih. Ya sudah saya terima.”
Penampilan Ical –setelah beberapa tahun tidak naik ring—disaksikan Wilem Lodjor sekitar dua meter dari tali ring. Lodjor adalah orang yang berhasil mengantar Ical Tobida sebagai juara Indonesia kelas terbang ringan.
Setelah Ical kalah, Lodjor meninggalkan kursinya dan tidak kembali sampai seluruh pertandingan ditutup. (finon / foto vt promotion)