Rondeaktual.com – Setelah berjuang habis-habisan sampai titik darah penghabisan agar bisa menggelar Kejuaraan WBC International, akhirnya promotor Armin Tan menyerah. Rencana perebutan gelar antara Tibo Monabesa (Indonesia) dengan Toto Landero (Filipina) di Balai Sarbini, Sabtu, 10 April 2021, ditunda.
“Berita buruk,” kata promotor Armin Tan di Jakarta, Kamis, 8 April 2021, malam. “Petinju Filipina tertahan di hotel. Dia tidak diizinkan keluar untuk mengikuti timbang badan. Dia tidak boleh keluar untuk mengikuti pertandingan pada hari Sabtu. Batas karantinanya sampai 13 April baru boleh keluar dari hotel untuk mengikuti penimbangan badan. Tanggal 14 dia bertanding melawan Tibo Monabesa. Saya sudah allout mengurus semua prosedur yang berhubungan dengan pandemic COVID-19. Saya minta maaf, pertandingan hari Sabtu tidak bisa.”
Penundaan pertandingan atas pertimbangan yang sangat dewasa dan saran dari orang-orang yang terus-menerus menyemangati Armin Tan, seperti Ketua Pengprov Pertina DKI Jakarta, Hengky Silatang dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari.
“Kita baru saja bicara (dengan promotor Armin Tan) dan sepakat harus mengikuti protocol kesehatan. Tidak boleh ada pelanggaran,” kata Hengky Silatang, saat dihubungi Rondeaktual.com. “Ketua Umum KOI (Raja Sapta Oktohari) sangat mendukung penyelenggaraan WBC Internasional. Tunda beberapa hari tanpa pelanggaran itu merupakan keputusan yang hebat dari promotor Armin Tan,” komentar Hengky Silatang.
Petinju Toto Landero, 25 tahun, tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kamis, 8 April 2021, pagi. Landero langsung menjalani karantina di hotel terdekat, untuk lima hari ke depan. Batas karantina habis Selasa, 13 April. Rabu, 14 April dia bertanding melawan Tibo Monabesa, 30 tahun.
Seharusnya besok, Jumat, 9 April, Toto Landero dan seluruh petinju yang akan bertanding, wasit/hakim, promotor dan tim kerja, wartawan, dan semua orang-orang yang akan hadir di pertandingan, harus menjalani Swab.
Setelah itu, semua petinju harus menjalani pemeriksaan kesehatan, timbang badan, dan konferensi pers.
“Sekali lagi, saya minta maaf. Pertandingan harus ditunda. Itu yang terbaik,” imbuh Armin Tan.
Sementara sampai Kamis malam, Mabes Polri belum mengeluarkan izin keramaian untuk pertandingan di Balai Sarbini, Sabtu.
Izin keramaian dari Mabes Polri adalah izin terakhir untuk sebuah penyelenggaraan pertandingan tinju.
Menurut Syaripudin Lado, yang pengalaman mengurus izin keramaian, biasa izin keluar sehari menjelang pertandingan, atau beberapa jam sebelum bel ronde pertama terdengar.
Bila tidak memegang izin dari Mabes Polri, maka pertandingan dianggap liar. (finon)