Rondeaktual.com, Jakarta – Juara Indonesia kelas welter yunior asal Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, Rivo Kundimang (Aquase Boxing Camp Tangerang) hanya memerlukan dua ronde untuk menghentikan perlawanan biasa-biasa saja yang diberikan Jack Dolu dari Hartono Tanuwijaya asuhan pelatih Yossy Amnifu. Pertandingan dijadwalkan 10 ronde non gelar di Pulomas, Jakarta, Kamis (31/8/2018).
Pertandingan disaksikan juara dunia tahun 1985 Ellyas Pical dan juara dunia tahun 1989 Nico Thomas. Wasit Djufrison Pontoh memimpin pertandingan yang sangat tidak berimbang. Sebelum Rivo menginjakkan kakinya ke atas ring, sejumlah pelatih dan mantan petinju sudah menyebut pertandingan tak akan sampai tiga ronde. Jack Dolu bukan lawan yang pas untuk seorang Rivo Kundimang, yang memiliki tangan tangguh dan sering menggoyahkan lawan.
Langsung menyerang, Rivo mendaratkan sejumlah pukulan kidalnya membuat Jack Dolu kewalahan dan sulit menjalankan perintah yang diteriakkan pelatih Yossy Amnifu dari bawah ring. Dengan cara apapaun Jack Dulu tak bisa mengatasi dirinya di atas ring.
Pada ronde kedua, Rivo melepaskan straight kiri mengenai kepala Jack Dolu. Seorang mantan petinju yang kini sedang berjuang untuk merebut kursi dewan di daerahnnya Nusa Tenggara Timur, berteriak sambil menunjuk-nunjuk ke atas ring agar wasit menghentikan pertandingan. “Kasihan. Bisa mati dia. Ini harus dihentikan,” katanya. Orang itu tak pernah sadar bahwa dirinya telah melakukan intervensi.
Akhirnya wasit Djufrison Pontoh menghentikan pertandingan singkat tak sampai dua ronde. Rivo Kundimang, asuhan pelatih Arche Unsulangi dan manajer Ndondo A Seng Sugiarto, dinyatakan menang TKO ronde kedua.
Di atas ring yang tampak mewah oleh sorot lampu, Rivo Kundimang menerima Sabuk Emas Kerukunan Keluarga Kawanua (K3). Didampingi promotor Martin Daniel yang gagah, Ketua Umum K3, Engelica Benteng menyerahkan sabuk emas kepada pemenang.
DISAKSIKAN ANTARA LAIN:
Juara dunia IBF kelas bantam yunior tahun 1985, Ellyas Pical.
Juara dunia IBF kelas terbang mini tahun 1989, Nico Thomas.
Juara Asia kelas bantam tahun 1983, Ferry Moniaga.
Juara Asian Games kelas menengah tahun 1990, Pino Bahari.
Ketua Umum RNJ.
Sekjen RNJ
Benny Tengker, pendiri Sasana Benteng AMI/ASMI.
Finon Manullang