Rondeaktual.com – Salah satu partai yang enak ditontan di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu, 14 April 2021, adalah pertarungan kelas welter yunior antara Egy Rozten dengan Fransiscus Wahyu Baskoro. Egy mengalahkan muridnya sendirinya.
Itu pertarungan yang jarang terjadi. Guru dan murid atau pelatih dengan petinjunya sendiri, bertarung 4 ronde dalam kontrak resmi promotor Armin Tan, yang direkomendasikan oleh Asosiasi Tinju Indonesia.
Bertarung dengan muridnya sendiri, Egy Rozten bisa membawa dirinya sebagai seorang petinju profesional. Tidak main sabuk, seperti partai sebelumnya. Di bawah ring adalah murid. Di atas ring adalah musuh yang harus ditaklukkan.
Untuk bisa menaklukkan muridnya sendiri, Egy Rozten yang sangat popular sebagai petarung MMA, konsisten melepaskan tangan kanan (straight). Beberapa kali mendarat cepat telak dan itu poin.
“Luar biasa acara tadi malam (Rabu, 14 April 2021),” kata Egy Rozten kepada Rondeaktual.com. “Lancar dalam situasi pandemic COVID-19. Sukses ke depan tinju pro Indonesia.”
Egy bermain bagus. Tetapi beberapa mantan petinju merasa iri. ”Dia bertarung dengan muridnya sendiri. MC menyebut nama manajer lawannya adalah Egy Rozten. Pelatihnya Egy Rozten. Sasananya Egy Rozten Academy Jakarta. Semua Egy Rozten,” kritik seorang mantan petinju yang sepanjang karirnya tidak pernah menjadi juara.
“Itu tidak drama,” sanggah Egy Rozten. “Tidak ada setting. Tidak ada perjanjian main harus begini dan begitu. Tidak ada yang mengatur. Murni pertandingan guru dan murid.”
Egy Rozten yang laris manis di arena tarung bebas dan juara, menambahkan: “Dia memang murid saya. Tapi acuannya tidak drama untuk menang dan kalah. Kita bertanding sesuai skil masing-masing. Semua sudah ditata dari cornerman Pak Home (mantan juara Indonesia Little Holmes) dan Deden di corner lawan.”
Ke depan, kata Egy Rozten, sang murid sudah bisa terjun lagi. Tinggal mencari jadwal pertandingan.
“Saya bangga kepada murid saya. Dia sangat senang mendapat kesempatan bertanding di atas ring profesional, dalam partai tambahan kejuaraan WBC International.”
Egy Rozten memuji muridnya dengan kata-kata bagus. “Dia punya potensi. Dia pernah kuliah di Amerika sambil latihan tinju. Dua tahun latihan tinju bersama pelatih Kuba. Di sana dia focus kuliah.”
Setelah selesai kuliah, Fransiscus Wahyu Baskoro datang latihan privat. “Dia saya tangani. Dari skli dan mental bagus. Sekarang tinggal butuh jam terbang saja, jadi bukan ayam sayur.” (finon)