Rondeaktual.com – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua tinggal enam bulan lagi. PP Pertina sekarang yang disebut-sebut “era baru” akan membuka penataran dan penyegaran wasit/hakim.
Siapa yang pantas menjadi wasit/hakim PON mendatang? Hasil penataran dan penyerangan akan sangat menentukan nasib wasit/hakim. Hanya mereka yang lulus terbaik yang akan mendapat tugas PON Papua.
Itu bagus. Sebagai langkah maju untuk mematahkan kemungkinan munculnya kembali angka-angka “setan”, yang selama ini menjadi penyebab utama terjadinya keributan di sekitar pertandingan.
Lantas, apakah mereka yang tugas pada PON XIX/2016 Jawa Barat, yang banyak menimbulkan masalah dan rasa sakit hati, masih akan dipertahankan?
Rondeaktual.com mencoba menghubungi Ketua Wasit/hakim PP Pertina di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Hermanto Ginting. “Belum tahu kapan penataran. Masih tunggu rapat dulu,” kata Hermanto Ginting. Suaranya lemah. Entah mengapa semangatnya drop.
Ditanya persyaratan untuk menjadi wasit/hakim PON, Hermanto memastikan setidaknya sertifikasi Nasional. “Kalau dia sudah punya ijazah Wasit/hakim Nasional, dia bersyarat untuk dipanggil. Satu provinsi satu wasit/hakim sudah cukup,” ujarnya lirih.
Wasit/hakim PON, menurut Hermanto Ginting akan diambil dari 28 provinsi yang lolos dan menjadi 29 provinsi termasuk tuan rumah Papua yang otomatis lolos tanpa mengikuti Pra PON.
Sementara, enam provinsi (Aceh, Sumatera Selatan, DI Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat) gagal melalukan pembinaan sehingga tidak ada atletnya yang merebut tiket melalui pertandingan Pra PON.
DAFTAR WASIT/HAKIM PON XIX/2016 JABAR:
1. Agung Samsul Hadi (Jawa Timur, Bintang 1 AIBA). Tugas supervisor.
2. Hermanto Ginting (Kalimantan Selatan, Bintang 2 AIBA, sekarang sudah promosi bintang 3 AIBA). Tugas deputy supervisor.
3. (Almarhum) David Radja (Nusa Tenggara Timur, Wasit/hakim Nasional). Tugas koordinatar wasit/hakim.
4. Warta Ginting (Banten, Bintang 1 AIBA). Tugas komisi drawing.
5. Abdul Gani Siregar (Lampung, Wasit/hakim Nasional, sekarang Bintang 1 AIBA). Tugas komisi drawing.
6. Mulyadi (Aceh, Wasit/hakim Nasional, sekarang Bintang 1 AIBA). Tugas wasit/hakim.
7. Johnny Sitepu (Sumatera Utara, Wasit/hakim Nasional, sekarang Bintang 1 AIBA). Tugas wasit/hakim.
8. Sunardi (Riau, Wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
9. Arwan Tanamal (Kepulauan Riau, Wasit/hakim Nasional, sekarang Bintang 1 AIBA). Tugas wasit/hakim.
10. Zulfi (Sumatera Barat, Bintang 1 AIBA, sekarang Bintang 2 AIBA). Tugas wasit/hakim.
11. Sri Kartikawati (Jawa Tengah, Wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
12. Stevanus Heri (Daerah Istimewa Jogjakarta, Wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
13. Timotius Constantia (Jambi, Wasit/hakim Bintang 1 AIBA, sekarang sudah promosi Bintang 2 AIBA). Tugas wasit/hakim.
14. Abi Rahian (Kepulauan Bangka Belitung, Wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
15. Kristofel Sinaga (Banten, Wasit/hakim Bintang 1 AIBA, sekarang Bintang 2 AIBA). Tugas wasit/hakim.
16. Elzan (Banten, Wasit/hakim Nasional, sekarang Bintang 1 AIBA). Tugas wasit/hakim.
17. Siti Hamidah (Jawa Barat, wasit/hakim Nasional, sekarang Bintang 1 AIBA). Tugas wasit/hakim.
18. Suradi (Jawa Barat, wasit/hakim Nasional). Tugas wasit hakim.
19. Polly Terinate (Jawa Barat, wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
20. Boy Pohan (DKI Jakarta, Wasit/hakim Nasional, sekarang Bintang 3 AIBA). Tugas wasit/hakim.
21. Nyoman Sampun Asmara (Bali, wasit/hakim Bintang 1 AIBA). Tugas wasit/hakim.
22. Gunawan (Nusa Tenggara Barat, wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
23. Julia Astuti (Nusa Tenggara Barat, wasit/hakim nasional). Tugas wasit hakim.
24. Jacub Haning (Nusa Tenggara Timur, wasit/hakim nasional). Tugas wasit/hakim.
25. Elisabeth Haning (Nusa Tenggara Timur, wasit/hakim Nasional, sekarang Bintang 1 AIBA). Tugas wasit hakim.
26. Sumardi Garang (Kalimantan Tengah, wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
27. Nur Irfansyah (Kalimantan Selatan, wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
28. Sabil (Kalimantan Timur, wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
29. Hamsyiah Tadaga (Sulawesi Selatan, wasit/hakim Nasional, sekarang Bintang 1 AIBA). Tugas wasit/hakim.
30. Royke Wanay (Sulawesi Utara, wasit/hakim Bintang 1 AIBA, sekarang Bintang 2 AIBA). Tugas wasit/hakim.
31. Jocanias Titaley (Maluku, wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
32. Yopie Akiwen (Maluku, wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
33. Rais Abbas (Maluku Utara, wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
34. I Gde Wisnu Wardana (Papua Barat, wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
35. Alfred Kayoi (Papua, wasit/hakim Nasional, sekarang Bintang 1 AIBA). Tugas wasit/hakim.
36. Rasid (Gorontalo, wasit/hakim Nasional). Tugas wasit/hakim.
37. Marrali (Jawa Timur, wasit/hakim Bintang 1 AIBA). Tugas wasit/hakim.
38. Sunarko (Jawa Timur, wasit/hakim Bintang 1 AIBA, sekarang Bintang 2 AIBA). Tugas wasit/hakim.
39. Cirikiwa (Jawa Barat, wasit/hakim Nasional). Tugas operator bell.
40. Chandra Gupta (Jawa Barat, hakim nasional). Tugas operator bell.
41. Tasdik Winaya (Jawa Barat, hakim Nasional). Tugas time keeper.
42. Aditya Ungga Bastian (Jawa Barat). Tugas time keeper.
43. Sri Wahyuni Lubis (Sumatera Utara, wasit/hakim Nasional, sekarang sudah promosisi Bintang 1 AIBA). Tugas ring annaouncer.
PON terakhir di Pelabuhanratu, Sukabumi, dianggap PON paling banyak menimbulkan kegaduhan. Cabor tinju disorot tajam. Petinju yang dianggap menang dikalahkan. Pada malam final dan untuk mengantisipasi kemungkinan mengamuknya sekondan, setiap sudut merah dan sudut biru dijaga pihak keamanan lengkap dengan senjata. Menakutkan. (finon manullang)