Rondeaktual.com, Jakarta – Rionando Butar-Butar pernah mencatat sejumlah prestasi bagus dan salah satu satunya ketika ia berhasil mengalahkan Bonyx Saweho. “Saya pernah mengalahkan Bonyx Saweho, tetapi saya juga pernah kalah di tangan Bonyx Saweho,” kata Rionando Butar-Butar, kelahiran Batam, 34 tahun silam.
Bonyx Saweho (Sulawesi Utara) adalah salah satu petinju terbaik Indonesia di kelas terbang ringan. Bonyx petinju Indonesia terakhir yang tampil di olimpiade (Olimpiade XXVIII/2004 Athena).
Tak mudah untuk bisa mengalahkan Bonyx Saweho, yang belakangan menonjol ketika mendapat kepercayaan sebagai salah satu pelatih Indonesia untuk menghadapi Asian Games XVIII/2018, yang hanya menghasilkan dua medali perunggu.
Rionando dapat mengalahkan Bonyx ketika ia berada dalam kondisi terbaiknya. Tidak hanya Bonyx yang pernah dikalahkannya. Sejumlah nama kuat juga sudah disingkirkan di pertandingan nasional.
Rionando mengalahkan Karel Muskanan (Jawa Barat), saat berlangsung STE 2003. Mengalahkan Nirwan Effendy (Sumatera Utara), dalam PON XV/2004 Palembang. Mengalahkan Anthonius Johny (Kalimantan Selatan), Pra PON 2007. Mengalahkan Atris Neolaka (Nusa Tenggara Timur), dalam PON 2008.
Karir tinju Rionando asli datang dari pelatih top Erzon dan diperkokoh Pilo Anthony Butar-Butar. Pilo adalah abang kandung Rionando.
Di tangan Erzon, prestasi Rionando cepat mengorbit dan menjadi juara nasional sekaligus mengantarnya ke Jakarta sebagai petinju Pelatnas. Rionando salah satu petinju kesayangan coach Erzon.
Di Pelatnas, Rionando ditangani pelatih asal Kuba, Charlos, dan pelatih dalam negeri secara bergantian mulai dari Wiem Gommies, Ronny Sigarlaki, Ferry Moniaga, Herry Maitimu, Ronny Sarimole, Hengky Sambeka, Ucok Tanamal, Johny Waney, dan yang lain.
Pengalaman yang diterimanya dari banyak pelatih telah mendorong Rionando terjun sebagai pelatih dan itu terjadi pada tahun 2012. Awalnya hanya membantu pelatihnya sendiri, Erzon, akhirnya dipercaya sebagai pelatih mendampingi atlet bertanding di atas ring.
Belum lama Rionando mendirikan sasana tinju bernama Rionando Boxing Camp (RBC) Batam. Banyak rintangan, terutama masalah dana. Rionando telah merasakan, sebagai pelatih tidak hanya memerlukan dedikasi tetapi rupiah ikut dipertaruhkan. Butuh uang untuk belanja perlengkapan tinju.
Orang bilang tak usah mengeluh dan itu sudah dilewatinya. Rionando Butar-Butar menjalani hidupnya tak jauh dari ring tinju. Dari tinju untuk tinju. Dulu petinju sekarang pelatih.
Cukup sibuk. Banyak waktu terkuras untuk pekerjaan kantor dan mengurus sasana. Ia juga aktif sebagai pelayan. “Terima kasih, saya Penatua di Gereja HKI,” katanya.
TENTANG RIONANDO BUTAR-BUTAR
Lahir: Batam, Kepulauan Riau, 21 Juli 1984.
Usia: 34 tahun.
Pekerjaan: Sstaf Dinas Pendidikan Kota Batam, Bidang PAUD dan PNF (mengurus anak TK dan putus sekolah).
Nama istri: Priyoni Purba.
Nama anak: Gilbert Wisdom Efrata Butar-Butar (9 tahun) dan Darren Immanuel Butar-Butar (5 tahun).
Prestasi Rionando Butar-Butar:
1. Medali emas Kejurnas Junior tahun 1997.
2. Medali emas Pesta Pulau Penang, Malaysia, tahun 2001.
3. Medali emas Kejurnas Junior tahun 2002.
4. Medali emas STE tahun 2003.
5. Medali emas Pra PON tahun 2003.
6. Medali perak SEA Games tahun 2003.
7. Medali perunggu PON XVI/2004 Palembang.
8. Medali perak Fajar Cup Assfahan, Iran, tahun 2005.
9. Medali perunggu SEA Games tahun 2005
10. Medali emas Pesta Pulau Penang, Malaysia, tahun 2006.
11. Medali emas Pra PON tahun 2007.
12. Medali perak PON XVII 2008 Kalimantan Timur.
Finon Manullang