Rondeaktual.com – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua tinggal menunggu empat bulan lagi. Sejumlah daerah melakukan try out selama beberapa bulan. Tujuan utama adalah membangun kekuatan sebagai upaya merebut medali ema.
Tim PON Papua, di bawah komando pelatih kepala Ayup Epa peraih medali emas PON kelas menengah ringan (kelas ini sudah dihapus), menjelaskan kepada Rondeaktual.com, tidak ada istilah jalan-jalan.
“Kami sudah masuk tiga bulan di HS Boxing Camp Ciseeng (Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat),” kata Ayup Epa. “Sudah sparring dengan petinju amatir DKI dan petinju profesional. Kami juga sparring dengan Tim PON Papua Barat, yang sedang berlatih di Jawa. Mereka minta, ya kita layani. Kita di atas.”
Sebelum ke HS Ciseeng, tim PON Papua dipusatkan di sebuah hotel besar di sekitar Senayan, Jakarta. Namun akhirnya Tim PON Papua memilih Desa Ciseeng karena lebih cocok dengan suasana sekitar dan jauh dari polusi.
“Kami, semua petinju putra dan putri, ofisial, pelatih, asisten pelatih, juru pijat, tinggal di HS Ciseeng. Setiap hari berlatih, pagi dan sore. Tidak ada yang main-main. Kami serius, sebab kami punya misi. Misi untuk merebut medali emas PON Papua,” Ayub Epa menjelaskan, didampingi asisten pelatih, Percy Rumere.
Selama di HS Ciseeng –sasana tinju dengan ring standard AIBA milik Hengky Silatang—Tim PON Papua telah menyelesaikan enam kali latih tanding. Masih menyisahkan beberapa sisa tanding lagi. Tinggal menunggu “peluru” (baca uang). Kalau peluru sudah datang, kata Ayub Epa, sparring segera dibuka.
“Tidak hanya di sini (HS Ciseeng) kami berlatih, tapi kami juga pergi ke Pertina Kota Bekasi. Kami dijamu pengurus (Markus Wira Gea) dan kami melakukan latih tanding. Saya pikir, itu sangat penting untuk kemajuan atlet tinju Papua.”
2.000 PENONTON
Pertandingan tinju PON Papua akan berlangsung di GOR Cendrawasih, Jayapura, Oktober mendatang.
GOR Cendrawasih dibangun untuk 2.000 penonton. “Tinju adalah olahraga paling favorit di Papua, setelah sepakbola,” kata Panitia PON Cabor Tinju, Alfred Kayoi. “Saya dan Benny Maniani tidak mau GOR Cendrawasih diserobot oleh cabor lain. Tinju tetap di sini, tidak boleh tidak,” Alfred Kayoi sangat tegas.
Diperkirakan, setiap hari sekitar 2.000 penonton akan menyaksikan pertandingan tinju.
Alfred Kayoi meneruskan. “Tidak ada yang boleh merusak penyelenggaraan tinju. Setiap tamu yang datang ke sini akan merasa seolah berada dalam rumah sendiri. Kami dan seluruh panitia sudah bertekad menjadikan PON Papua sebagai salah satu PON terbaik.” (finon)