Rondeaktual.com
Panitia cabor tinju PON XX Papua mulai kerja memasang ring untuk pemasan atlet sebelum menuju ke ring pertandingan.
“Kita siapkan tempat pemanasan sebelum atlet menuju ke pertandingan,” kata Koordinator Pertandingan dan Perwasitan, Alfred Kayoi, SE, M.Si di Kota Jayapura, Senin, 16 Agustus 2021, dihubungi melalui telepon seluler.
Alfred Kayoi, salah satu wasit terbaik Pertina menjelaskan, peserta PON Papua mencapai 153 atlet putra dan putri tidak perlu memakai dua ring. “Cukup satu ring. Setiap hari 17 partai mulai pukul dua siang dan sebelum pukul enam sudah selesai.”
Ring pemanasan merupakan sewa pinjam dari PPLP Provinsi Papua. “Ring belum pernah dipakai. Masih baru. Kita yang tes pertama. Ring untuk pertandingan sedang dalam perjalanan dari Jakarta. Kontainer kirim oleh Kemenpora dengan peralatan tinju termasuk glove, headguard, bandage. Semua perlengkapan pertandingan termasuk lampu ring ada di kontainer itu. Sekarang dalam perjalanan melalui kapal barang, yang mungkin saja singgal sebentar di Sulawesi atau di Sorong. Tetapi, Agustus semua kelengkapan sudah harus tiba,” Alfred Kayoi menjelaskan, yang mengaku selalu melakukan komunikasi yang baik dengan Ketua Umum PP Pertina, Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak, dan TD PON Papua Hermanto Ginting.
Lebih jauh Alfred Kayoi menjelaskan bahwa hari ini, Senin, 16 Agustus 2021, telah diadakan pengenalan para panitia tinju PON Papua.
“Saya kasih motivasi, yang terpilih panitia adalah orang-orang pilihan. Banyak peserta yang ikut memasukkan bio-data. Setelah diverifikasi Bidang Pertandingan PB PON dan Bidang SDM, ternyata yang memenuhi syarat adalah yang terbaik. Kami tetap menerapkan kriteria berperilaku baik, ramah, sopon, dan yang utama adalah kemampuan di atas rata-rata.”
Seluruh peserta cabor tinju PON Papua 153 atlet dan menjadi 232 termasuk ofisial, akan ditempatkan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Base . G. “Sudah direhap menjadi pelayanan bintang 3. Ini satu-satunya PON di Indonesia yang biaya akomodasi dan komsumsi ditanggung PON Papua. Penginanan dan makan gratis. Pesan Ketum PP Pertina, kita tidak boleh memberikan prediksi di luar aturan AIBA. Kita tetap pegang aturan AIBA,” kata Alfred Kayoi. (finon / foto istimewa)