Rondeaktual.com
Dalam konferensi pers MD Promotion di Jakarta, Senin, 16 Agustus 2021, Ketua Pengprov Pertina DKI Jakarta, Hengky Silatang satu-satunya tokoh tinju amatir yang hadir. Sesuatu yang pantang bagi tinju amatir.
Hengky Silatang, berdasarkan pengakuannya sendiri, mendampingi petinju amatir Sunan Amoragam (Maluku Utara), yang akan memulai debut pro melawan Constantinus Matakur (Mutiara Aru Kabupaten Aru Dobo). Laga Sunan-Constantinus dijadwalkan 6 ronde kelas bulu di bawah pengawasan Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI, milik Ruhut Sitompul), di Jakarta, 28 Agustus 2021. Izin pertandingan sudah turun.
Sunan bertanding bersama HS Boxing Camp Ciseeng, sasana tinju miliki Hengky Silatang.
Mungkinkah Hengky Silatang ikut masuk tinju pro? Berikut petikan wawancara Hengky Silatang, Selasa, 17 Agustus 2021.
Sunan Amoragam masuk tinju pro. Menurut saya, Itu bagus. Anda mendampingi Sunan dalam konferensi pers dan Sunan bernaung di HS Boxing Camp Ciseeng, milik Anda. Anda juga ikut masuk pro?
“Tidak. Saya tetap fokus membina tinju amatir. Saya ingin mengantar petinju DKI bertanding sampai level Asia dan dunia. Saya ingin ada petinju yang saya bina melalui HS Boxing Camp bisa tembus sampai olimpiade. Saya ingin ada petinju Indonesia yang bisa merebut medali olimpiade. Mau medali perunggu, medali perak, medali emas, itu akan menjadi sejarah bagi tinju amatir Tanah Air.
“Ini sudah berapa kali ganti Ketua Umum Pertina, petinju kita tidak ada yang bertanding di olimpiade.”
“Tentang Sunan Amoragam, Sunan masuk tinju pro karena keinginan sendiri. Tidak akan yang suruh. Tinju pro pilihan Sunan, bukan saya.”
Sunan berlatih di sasana tinju miliki Anda.
“Ya. Itu sudah lama. Sunan bilang dia mau masuk pro. Latihan di tempat saya. Tinggal di sasana saya. Sunan dilatih oleh orangtuanya sendiri.”
“Ketika Sunan bilang mau masuk tinju pro, saya hubungi (promotor) Martin Daniel. Saya bilang, bagaimana ini ada petinju amatir yang sudah punya prestasi mau masuk pro. Pak Martin bilang boleh.”
“Tidak ada masalah. Bagi saya, siapa yang mau dibina ya kita bina. Sunan kita bina di tinju pro. Petinju DKI lainnya tetap dipersiapkan untuk menghadapi PON Papua.”
Sunan terikat kontrak dengan HS Boxing Camp Ciseeng, atau lepas.
“Ya. Kalau tidak ada kontrak bagaimana? Harus dong. Kontrak itu otomatis. Lima tahun. Semua sudah dikomunikasikan. Nanti akan ditangani oleh anak saya (Shakila Silatang), bukan saya. Saya hanya mengantar di permulaan saja. Berikutnya akan diurus oleh manajernya, anak saya. Saya fokus di amatir.”
“Kita ikuti aturan yang berlaku di profesional. Sunan bertanding berdasarkan kontrak. Pembagiannya 70-20. Sunan dibayar oleh promotor, tapi tidak usah disebut berapa nilai kontraknya.”
Terdengar informasi, promotor Martin Daniel membayar Sunan Rp 10 juta untuk sekali bertanding. Berikutnya dibayar berapa?
“Loh, dari mana tahu? Soal bayaran, saya kira rahasia. Ini baru pertama. Pelan-pelan. Jangan terlalu digas. Nyantai saja.”
“Tetapi, kalau Anda sudah sebut bayaran Sunan Rp 10 juta, itu betul. Dia dibayar segitu. Saya kira sudah bagus. Ada promotor yang mau membayar seorang petinju dalam debut sampai Rp 10 juta, itu harus kita hargai. Ada promotor seperti itu hebat.”
Bisa disebut bentuk kontrak Sunan Amoragam dengan HS Boxing Camp Ciseeng?
“Bukan HS Boxing Camp Ciseeng, tetapi HS Boxing Gym. Ada tulisan gym di belakangnya. Artinya gym itu yang mengurusi tinju pro. Kalau HS Boxing tetap membina tinju amatir.”
“Kalau isi kontrak, saya kita yang penting ada hak dan kewajiban, itu yang distabilo. Kita bikin pihak pertama dan pihak kedua, kan begitu bahasa hukumnya.”
“Misalnya, atlet kita siapkan di sasana. Kita perhatikan kebutuhannya. Pokoknya tujuan kita untuk meningkatkan prestasi petinju.”
“Sunan misalkan, dia harus melewati tingkat Nasional (gelar juara Indonesia), baru tingkat Asia. Ada gelar WBO Aspac, WBC Silver Asia, WBA Asia. Badan tinju banyak. Mau versi WBA, WBC, IBF, WBO, kita lihat peluang. Setelah melewati Asia, baru siap-siap melirik gelar juara dunia.”
“Masih panjang perjalanan seorang Sunan Amoragam. Kita juga akan memperhatikan kesejahteraan petinju. Kesehatan petinju. Bagaimana BPJS-nya, kan harus kita urus.”
Tinju pro adalah bisnis. Ada uang di sana. Berapa pembagian hasil, kalau boleh tahu.
“Honor petinju potong 20%, tapi kenyataannya lebih 20% yang kita keluarkan. Mengurus tinju bukan uang sedikit. Hanya lantaran hobi membuat kita bertahan. Kita harus berjibaku mencari sponsor. Tidak gampang menjadi seorang pengurus tinju. Kita harus protek petinju. Jangan dibiarkan.”
“Saya sudah bicara dengan Ketua Pengprov Pertina Maluku Utara, Djasman Abubakar. Melalui telepon, sudah saya sampaikan kepada Pak Djasman bahwa Sunan Amoram memilih tinju pro.”
“Pak Djasman bilang silakan. Tidak ada keberatan. Pak Djasman sportif. Enak. Saya angkat topi sama beliau. Salut.”
Selain Sunan Amoragam, siapa saja petinju amatir yang akan terjun ke tinju pro?
“Pelan-pelan. Nyantai saja. Tidak saya sebut sekarang. Pokoknya nanti sudah ada. Ini harus dari bawah. Saya belajar dari senior saya. Bagaimana RE Boxing (Richard Engkeng) membangun tinju amatir dan profesional. Pak Richard telah lama melakukannya, membina tinju amatir dan membina tinju pro. Kalau saya kan masih baru. Baru mulai jalan. Belajar dulu.”
Barangkali ada kriteria untuk masuk tinju pro.
“Pastilah. Tidak gampang untuk menjadi seorang petinju profesional. Menurut saya, dia harus matang dulu di amatir. Jab-straigh harus bagus. Jangan ngejeb aja masih bengkok sudah diantar masuk tinju pro. Pening kepala. Harus juara dulu. Entah dia juara Kota atau juara Kabupaten. Pokoknya juara dulu.”
“Kalau Sunan, saya kira sudah lebih dari juara. Sunan sudah merebut medali emas Kejurnas Junior & Youth Tangerang 2014. Medali emas kelas terbang PON Jabar 2016. Medali perunggu kelas bantam Asian Games 2018 Jakarta.”
“Prestasi amatir Sunan Amoragam sudah cukup untuk masuk pro. Kalau Sunan memilih tinju pro sebagai jalan terakhir, saya kira itu merupakan pilihan yang pas. Sunan masuk tinju pro atas kemauannya sendiri.”
“Semoga ke depan ada petinju Indonesia yang bisa menggantikan Ellyas Pical, atau juara dunia lainnya, seperti Chris John, M Rachman, Daud Yordan. Ring tinju Indonesia sekarang menunggu lahirnya juara dunia baru. Entah dari siapa.” (finon manullang)