Rondeaktual.com
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/Papua 2021 tinggal menghitung hari. Kekuatan kelas pin 45 kilogram putri dan kekuatan kelas pin 46 kilogram putra sangat berimbang.
PON XX akan dipusatkan di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua, 5 hingga 13 Oktober 2021. Tanggal 5 adalah pertandingan hari pertama. Tanggal 13 pertandingan terakhir (final) dan upacara penghormatan pemenang (UPP). Tanggal 14 adalah kepulangan. Sampai jumpa di PON mendatang, PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
KELAS PIN PUTRI
Pada PON XIX/2016 Jawa Barat, kelas pin 45 kilogram tidak dipertandingkan. Pada PON XX/Papua, terdapat sembilan petinju putri kelas pin. Semua berdasarkan hasil Pra PON, kecuali tuan rumah Papua otomatis lolos.
1. Ona Paays (Papua), tidak mengikuti pertandingan Pra PON.
2. Angelina Niis (Nusa Tenggara Timur), peraih medali emas Pra PON Ternate 2019.
3. Metirina Nenohai (Maluku Utara), peraih medali perak Pra PON Ternate 2019.
4. Ajeng Gitni (Jawa Barat), peraih medali perunggu Pra PON Ternate 2019.
5. Jihan Barana (Kalimantan Timur), peraih medali perunggu Pra PON Ternate 2019.
6. Gity Tatontos (Bengkulu), peraih medali emas Pra PON Bengkulu 2019.
7. Karmelia Saluluni (Kepulauan Riau), peraih medali perak Pra PON Bengkulu 2019.
8. Shinta Agustin (Nusa Tenggara Barat), peraih medali emas Pra PON Bogor 2019.
9. Adelia Putri (Kalimantan Selatan), peraih medali perak Pra PON Bogor 2019.
Peserta PON XX/Papua 2021 diambil dari:
1. Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur seri pertama di Ternate 4 besar.
2. Pra PON Wilayah Barat di Bengkulu 2 besar.
3. Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur di Bogor 2 besar.
4. Tuan rumah Papua otomatis lolos 1 atlet.
Jika menghitung kekuatan kelas 45 kilogram putri, maka bukan tidak mungkin pilihan paling atas adalah Angelina Niis (Nusa Tenggara Timur), Ona Paays (Papua) selaku tuan rumah disusul Merlin Tomatala (Papua Barat).
Angelina Niis adalah peraih medali perak kelas 48 PON XIX/2016 Jawa Barat, yang turun ke kelas 45.
Petinju lain yang sangat menjanjikan sebagai salah satu kandidat juara, yaitu Shinta Agustin (Nusa Tenggara Barat), yang meraih medali emas Pra PON Bogor 2019, Gity Tatontos (Bengkulu), yang merebut medali emas Pra PON Bengkulu 2019.
Kekuatan lain yang tidak boleh dipandang remeh Adelia Putri (Kalimantan Selatan), Karmelia Saluluni (Kepulauan Riau), Metirina Nenohai (Maluku Utara), Jihan Barana (Kalimantan Timur).
Keberhasilan petinju, selain kemampuan individu di atas ring dan strategi dari sudut ring (sekondan), sangat ditentukan dari kejujuran hati para hakim.
Angka-angka ”setan” yang terjadi pada PON XIX/2016 Jawa Barat, yang menimbulkan kegaduhan panjang dan merusak komputer, diharapkan tidak terulang kembali. Kasus angka-angka setan cukup di GOR Pelabuhanratu saja. Jangan sampai diseret-seret ke GOR Cendrawasih.
KELAS FIN PUTRA
Pada PON XIX/2016 Jawa Barat terdapat empat juara kelas pin 46 kilogram putra:
1. Medali emas: Jeki Manalu (Riau).
2. Medali perak: Valentinus Nahak (Bali).
3. Medali perunggu: Andi Wandira (Kalimantan Barat).
4. Medali perunggu: Rocep Souhoka (Maluku).
Keempat petinju tidak bertanding di PON mendatangan, PON XX, yang akan berlangsung di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua, 5 hingga 13 Oktober 2021. Berikut sembilan petinju kelas pin putra PON XX/2021 Papua:
1. Syartiel Rumaropen (Papua), lolos otomatis.
2. Albertus Taralandu (Nusa Tenggara Timur), meraih medali emas Pra PON Ternate 2019.
3. Juandi Abas (Sulawesi Utara), merah medali perak Pra PON Ternate 2019.
4. Fernando Ayer (Papua Barat), meraih medali perunggu Pra PON Ternate 2019.
5. Krispinus Wonda (Bali), meraih medali perunggu Pra PON Ternate 2019.
6. Pranrosepel Hutajulu (Sumatera Utara), meraih medali emas Pra PON Bengkulu 2019.
7. Fransiscus Simamora (Kepulauan Riau), meraih medali perak Pra PON Bengkulu 2019.
8. Apriyadi Difinubun (Jawa Barat), meraih medali emas Pra PON Bogor 2019 dan terpilih best boxer.
9. Martinus Paledung (Kalimantan Utara), meraih medali perak Pra PON Bogor 2019.
Dari sembilan petinju yang akan bertanding di kelas 46 kilogram PON Papua, Syartiel Rumaropen (Papua) satu-satunya yang tidak mengikuti Pra PON. Sebagai tuan rumah, semua petinju Papua dinyatakan lolos dari babak kualifikasi.
Sampai hari ini, tidak ada petinju yang menonjol di kelas 46 kiligram putra. Kekuatan sangat berimbang.
Peluang tidak hanya ada di tangan petinju tuan rumah dan tiga pemenang medali emas Pra PON 2019, tetapi petinju yang merebut medali perak dan perunggu Pra PON 2019, memiliki peluang besar untuk memenangkan setiap pertandingan.
Sekarang tergantung disiplin atlet, kepatuhan menjaga berat badan dan taat protokol kesehatan yang ketat, serta ilmu pelatih yang akan mengatur strategi dari sudut ring.
Tidak ada petinju yang ingin pulang dengan tangan kosong. Semua sudah menyimpan motivasi besar untuk membawa pulang medali emas kemudian menunggu janji bonus cepat cair.