Rondeaktual.com
Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI/2004 Palembang, Sumatera Selatan, secara resmi menghapus kelas menengah ringan 71 kilogram. Deleted.
Kelas menengah ringan sudah dipertandingkan sejak tinju pertama kali masuk PON, yaitu pada PON IV/1957 Makassar.
PON IV/1957 Makassar menandingkan sembilan kelas, dari kelas terbang ringan 48 kilogram hingga kelas menengah 75 kilogram. Ketika itu tinju amatir masih di bawah Persatuan Tinju dan Gulat (Pertigu). Persatuan Tinju Amatir Nasional yang kemudian berubah menjadi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) belum lahir. Pertina lahir pada 30 Oktober 1959.
Kelas menengah ringan terakhir kali dipertandingkan pada PON XV/2000 Surabaya. Juara berbobot 71 kilogram ini adalah Joko Suryono (Jawa Barat).
Kalau dihitung, sudah lima kali PON berlangsung tanpa kelas menengah ringan, termasuk PON XX/Papua, yang akan berlangsung di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, 5 hingga 13 Oktober 2021.
Pada PON mendatang, PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, akan menghidupkan kembali kelas menengah ringan.
Selain menghapus kelas menengah ringan, pada PON XVI/2004 Palembang juga terjadi perubahan berat badan. Tidak usah heran, tinju amatir memang begitu. Paling suka melakukan perubahah berat badan. Kelas welter ringan dari 63,5 kilogram menjadi 64 kilogram. Pada PON XXI kelas welter ringan kembali 63,5 kilogram. Jangan lupa update terus agar tidak salah berat badan.
PON Palembang menandingkan 11 kelas, mulai kelas pin 45 kilogram hingga kelas berat 91 kilogram. Tuan rumah Sumatera Selatan gagal meraih medali emas. Ketika itu Sumatera Selatan sedang tidak memiliki petinju bagus. Binson Simbolon asal Sumatera Utara yang tugas di Palembang menjadi satu-satunya yang berhasil merebut medali, yaitu medali perunggu kelas berat ringan.
TIM PON SUMSEL 2004
1. Dodi Tess, kelas 48 kilogram, gagal medali.
2. Ucok, kelas 54 kilogram, gagal medali.
3. Robby, kelas 60 kilogram, gagal medali.
4. Binson Simbolon, kelas berat ringan, medali perunggu, dalam semifinal kalah melawan Amri Yusran Nasution (Sumatera Barat). Amri masuk final dan merebut medali emas.
PON XVI/2004 Palembang memberikan tiga medali emas untuk kontingen DKI Jakarta. DKI satu-satunya daerah yang berhasil merebut sampai tiga medali emas melalui:
1. Dastesa Moniaga, kelas terbang ringan 48 kilogram.
2. Arenaldo Moniaga, kelas bantam 54 kilogram.
3. Wellem Papilaya, kelas welter ringan 64 kilogram.
DAFTAR JUARA PON XVI/2004 PALEMBANG
Tempat pertandingan: GOR PT Pusri, Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang.
Waktu: 4 hingga 12 September 2004.
1. Kelas pin 45 kilogram: Mohamad Rusli (Sulawesi Selatan).
2. Kelas terbang ringan 48 kilogram: Dastesa Moniaga (Daerah Khusus Ibukota Jakarta).
3. Kelas terbang 51 kilogram: Hermensen Ballo (Nusa Tenggara Timur).
4. Kelas bantam 54 kilogram: Arenaldo Moniaga (Daerah Khusus Ibukota Jakarta).
5. Kelas bulu 57 kilogram: Maskur (Kalimantan Tengah).
6. Kelas ringan 60 kilogram: David Isikiwar (Maluku).
7. Kelas welter ringan 64 kilogram: Wellem Papilaya (Daerah Khusus Ibukota Jakarta).
8. Kelas welter 69 kilogram: Bara Gommies (Sulawesi Selatan).
9. Kelas menengah 75 kilogram: Benny Elopere (Papua).
10. Kelas berat ringan 81 kilogram: Amri Nasution (Sumatera Barat).
11. Kelas berat 91 kilogram: Fiat Ahimsyah (Banten).