Rondeaktual.com
PON Papua 2021 adalah PON terburuk dalam sejarah olahraga cabor tinju. Puluhan wasit/hakim dianggap bermasalah ketika menjalankan tugas mulia sebagai wasit/hakim di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua.
Atas kejadian itu, Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) dengan tegas telah “memarkinkan” wasit/hakim yang dinilai buruk dalam menjalankan tugasnya.
Awalnya, ada tujuh wasit/hakim yang dianggap bermasalah dan tidak ditugaskan.
“Barusan (Senin, 12 Oktober) berkembang menjadi 11 orang yang diparkirkan,” kata sebuah sumber yang kuat. “Sekarang kami (wasit/hakim) tinggal 18 orang naik-turun (bertugas),” tambahnya.
Mendengar begitu banyak wasit/hakim tinju amatir yang “diparkirkan” (dulu disebut dikarungi) seorang pengatur tinju pro terkenal langsung menghubungi Rondeaktual.com. Dia meminta nama dan asal daerah wasit/hakim yang tidak bacus itu, yang telah merusak marwah tinju amatir secara nasional.
“Tolong disebutkan tujuh daftar wasit/hakim dan asal daerahnya” kata mantan petunju yang selalu bekerja untuk sejumlah promotor dalam mengatur pertandingan.
Orang terkenal itu mengakui bahwa dalam tahun terakhir mutu wasit/hakim tinju pro Tanah Air sangat kurang. Butuh orang baru.
“Sesuai instruksi Ketua Umum KONI Pusat ke PP Pertina, yang bertugas saat Jil Mandagie (DKI Jakarta) melawan Lucky Hari (Nusa Tenggara Timur), siapa saja,” tanya dia. “Nanti saya mau lobi daftar nama tersebut untuk menjadi wasit/hakim tinju profesional. Sebab menurut saya, mereka yang bermasalah di PON Papua pasti lama kena skrosing. Mungkin bisa untuk beberapa tahun.”
Bagaimana kelanjutan kasus wasit/hakim cabor tinju PON Papua yang diparkirkan?
Ikuti terus di Rondeaktual.com. (finon)