Rondeaktual.com
Banyak cerita menarik yang terjadi dalam pertemuan mantan petinju, yang terjadi di Jakarta, Minggu, 19 Desember 2021.
Pertemuan merupakan bagian dari rutinitas Keluarga Besar Tinju Indonesia (KBTI). Hadir para mantan petinju masa lalu seperti Haris Pujono (kelas welter dan kelas menengah yunior), Ippo Gala yang pernah bertarung melawan Manny Pacquiao, Refly Suit (Arseto Jakarta), Jito Armando (pelatih yang baru saja mengantar tiga petinju Manado menjadi juara Indonesia).
Jack Medison yang baru saja bertanding di Rawamangun dengan hasil kalah lagi kalah lagi, dan baru saja terpilih sebagai Ketua Rukun Tetangga, ikut hadir.
Juru bicara pertemuan menjelaskan, KBTI satu-satunya yang mempunyai perhatian yang tak pernah habis terhadap mantan petinju yang mengalami kesusahan atau kemalangan. KBTI selalu bergerak membuka rekening terbuka dari para mantan petinju.
“Kami terakhir memberikan perhatian yang sangat mendalam kepada rekan Franky Polii yang meninggal dunia bulan lalu,” kata Pieter Tobias Pattiasina, mantan petinju Tonsco Jakarta.
Pertemuan Minggu sore penuh dengan kekeluargaan. Doa pembukaan oleh Rusty Ippo Gala dan doa penutup oleh Dace Maigoda.
Pertemuan rutin membahas perkembangan terakhir tinju pro Tanah Air yang mulai bangkit. Tetapi banyak yang mengeluh karena mengaku belum dibayar promotor.
Di tengah acara, atau setelah makan siang bersama, KBTI dikunjungi Ketua Umum Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI) versi Neneng A. Tuty. Yance Rahayaan juga hadir bersama istri.
FTPI sedang melakukan negosiasi dengan Ketua Umum KBTI agar bersedia masuk dalam jajaran pengurus pusat.
“Saya ditawari masuk FTPI. Saya bilang bahwa saya harus focus untuk KBTI, jadi saya belum kasih jawaban,” kata Pieter.
Di akhir acara dan sebelum pembagian sembako dari Ketua Umum KBTI, pertemuan ditutup dengan acara joget bersama. Penyanyi KBTI, Hendra Julio membawakan lagu Terajana. Semua bergoyang. Semua senang. (finon)