Rondeaktual.com
Ketua Pengprov Pertina DKI Jakarta, Hengky Silatang, SH merekrut hampir 80% petinju masuk kepengurusan masa bakti 2021-2025.
“Di sini bukan tempat untuk mencari uang,” tegas Hengky Silatang di hadapan 32 orang yang hadir di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Kamis, 23 Desember 2021. “Di sini pengabdian untuk membangkitkan kembali masa jaya tinju amatir di DKI Jakarta. PON kemarin (Papua Oktober 2021) DKI merebut dua medali emas dan kita mencapai target yang diberikan KONI Perovinsi DKI. Seharusnya bisa lebih, tapi PON Papua banyak kontroversi.”
Hengky Silatang terpilih aklamasi melalui Musyawarah Provinsi (Musprov) pada 19 November lalu.
Hengky Silatang belum merilis secara terbuka daftar susunan pengurus lengkap. Namun, dari pertemuan Kamis sore di Senayan, terlihat wajah lama masih mendominasi dan wajah baru. Hampir 80% petinju, yang sekarang berprofesi sebagai pelatih atau wasit/hakim.
Meski tidak secara spesifik, tetapi sangat jelas bahwa Hengky Silatang berambisi memperkuat bidang kepelatihan, sebagai upaya untuk mengejar tiga medali emas PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara.
“Di sini ada Husni Ray, seorang pelatih yang memiliki pengalaman sangat panjang. Pengalaman itu sangat kita perlukan. Ada juga Vinky Montolalu, tapi masih baru. Ada La Paene Masara, beliau pernah ikut olimpiade,” kata Hengky Silatang.
Sejak empat tahun lalu, Hengky Silatang mati-matian mengejar Husni Ray untuk mempersiapkan tim DKI yang tangguh. Husni menolak dengan alasan konsentrasi buka bengkel bersama anaknya di Cikarang. Belakangan Husni diam-diam pergi ke Semarang untuk membantu persiapan tim PON Jateng, yang akhirnya berhasil merebut medali emas kelas berat setelah dalam final mengalahkan petinju tuan rumah Papua, Erico Amanupunjo, yang rusuh dan harus mendapat pengawalan ketat dari Polda Papua.
Hengky Silatang juga merekrut petinju amatir tahun 80-an, Erik van Ents, dan petinju profesional kelas ringan yang masih aktif Egy Rozten.
Meski Bidang Humas sudah cukup tangguh, Hengky Silatang memperkuat dengan merekrut seorang wartawan senior Suharto Olii, yang sudah 30 tahun malang-melintang di Senayan meliput olahraga.
Wajah lama terlihat hadir antara lain; Hugo Gosseling (pelatih), Hari Bukhari (Humas dari Pos Kota), Gindo Hutauruk (Humas), Leni Silatang (ahli masak), Dewi Eliana (Sekretaris), Enrico Bahar (Bendahara), Hasan Bagor (pelatih), empat wasit/hakim Charles Simamora, Rafael Pangaribuan, Elly Pangaribuan, Hepi Jamhur, dan masih banyak. (finon)