Rondeaktual.com
Hidup susah dan tidak ada kegiatan tinju selama pandemic COVOD-19, juara Asia dan dua kali juara PON, Ferry Moniaga, 72 tahun, memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya, Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
“Saya sudah seminggu di Tatelu, bersama istri dan cucu. Hidup dalam suasana kampung. Sudah resmi meninggalkan Bekasi. Semua barang sudah diangkut dengan kapal laut dan itu hampir 10 juta biaya kirimnya. Mungkin besok barang-barang sudah sampai di pelabuhan. Pelan-pelan sudah bisa mengisi rumah,” kata Ferry Moniaga saat dihubungi Rondeaktual.com melalui telepon seluler, Rabu malam, 9 Februari 2022.
Mengapa harus pulang ke kampung halaman?
“Mau apa lagi, hidup susah dan tidak ada kegiatan Pertina selama masa virus Corona. Sebeum PON Papua berlangsung, gue sudah usaha biar bisa masuk panitia, tapi mentah. Tidak kepake. Kalau masuk panitia kan bisa dapat honor. Pusing juga tidak ada kegiatan tinju, ya sudah tinggalin saja Ibu Kota. Rumah di Bekasi (Perum Mas Naga A/150 Rt 008 Rw 09, Kelurahan Jaka Sampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi) tidak akan hilang. Itu rumah adik. Nanti adik yang urus. Ngapain juga gue di Jakarta. Kalau di kampung, gue kan punya rumah. Bisa lihat telaga. Mungkin bisa pelihara ikan. Bisa tanam apa saja. Bisa buka sasana tinju. Siapa tahu Richard Engkeng (sekarang berada di Desa Watutumou, Minahasa Utara) tertarik, nanti gue yang ngelatih anak-anak Tatelu. Sulut itu gudangnya petinju. Kalau dilatih, saya yakin akan lahir juara yang bagus. Saya yakin itu,” tegas Olympian Indonesia, Ferry Moniaga.
Ferry Moniaga tidak pernah kalah dari petinju Indonesia sampai pengunduran dirinya. Selama berbicara hampir 30 menit, Ferry Moniaga lebih banyak tertawa, menghilangkan kesan sedih.
Ferry Moniaga sekarang berusia 72. Ferry lahir di Tanjung Pinang, 4 September 1949. Ferry pernah menetap dan menjadi atlet petinju di Denpasar, di Jakarta, di Surabaya, dan kembali ke Jakarta, sampai berhasil merebut medali emas kelas bantam Asia tahun 1981 di Bombay, India.
Pada akhirnya, Olympian Indonesia Ferry yang pernah dijuluki oleh wartawan olahraga sebagai seniman ring, harus memilih kembali ke kampung halamannya.
“Salam ya, untuksemua teman-teman di Jakarta. Kalau bertemu, bilang Ferry Moniaga sekarang tinggal di kampung.”
Sebelum menutup percakapan, Ferry Moniaga minta dikirim nomor telepon legenda tinju besar Wiem Gommies.
“Gue punya nomor Wiem, tapi nggak bisa nyambung. Mungkin sudah ganti nomor,” kata Ferry Moniaga, yang namanya tercatat sebagai Dewan Pembina Pertina DKI Jakarta masa bakti 2021-2025.
Ferry Moniaga terakhir terikat kontrak dengan Pertina Jawa Timur untuk melatih Tim PON Jatim. Ferry berdua bersama pelatih Yani Hagler. Kontrak Ferry diputus dan tidak diperpanjang menjelang Pra PON Bogor 2019. (finon)