Rondeaktual.com – Finon Manullang
Pertarungan unifikasi kelas menengah antara juara IBF dan IBO Gennadiy Golovkin (Kazakhstan) dengan juara WBA Super Ryoto Murata (Jepang) menjadi tranding topics di Jepang. Golovkin dan Murata adalah tipikal menyerang.
Teiken Promotions mempromosikannya sebagai Big Drama, yang akan berlangsung di Saitama Super Arena, Saitama, Jepang, Sabtu, 9 April 2022.
Pada awalnya, pertandingan disepakati tanggal 29 Desember 2021 di Saitama. Namun harus tunda akibat wabah Omicron.
Penggemar tinju di luar Jepang, termasuk Indonesia, langsung mendukung 100% pemenangnya adalah Golovkin atau GGG (Triple G). Prediksi penggemar adalah KO untuk kemenangan Triple G. Diperkirakan tidak akan sampai 12 ronde. Salah satu pasti tumbang, tapi Triple G agaknya sulit dijatuhkan. Wasit akan mengangkat tangan Triple G.
Hampir tidak ada yang meragukan tentang kekuatan pukulan, kecepatan menyerang, dan stamina Triple G. Meski sudah tiga tahun tidak bersama pelatih hebat Abel Sanchez, namun Golovkin masih dominan di kelas menengah.
Kecepatan maupun reaksi menghindar pukulan lawan masih seperti ketika ia pertama kali berhadapan dengan Saul Canelo Alvarez, yang seharusnya dimenangkan oleh Golovkin.
Triple G adalah tipikal 100% menyerang. Dia sangat berbahaya jika melepaskan hook, long hook, upper cut, straight.
Bila ada yang meragukan Triple G, barangkali soal umur. Dia sekarang sudah 39 tahun dan menjadi 40 tahun sehari sebelum pertandingan. Triple G lahir di Karaganda, Kazakhstan, 8 April 1982. Dia bernama Gennadiy Gennadyevich Golovkin, sehingga di sabuk celana bertandingnya selalu terlihat tiga huruf G.
Perjalanan karir tinju Triple G yang luar biasa hanya pernah sekali kalah dan sekali draw, dari orang yang sama Canelo. Rekor resmi Triple G adalah menang-kalah-draw 41-1-1 (36 dengan KO).
Triple G terakhir bertanding di Hollywood, Florida, Amerika Serikat, 18 Desember 2020, menang TKO ronde 7 atas Kamil Szeremeta. Petinju Polandia itu dihentikannya dengan cara menyerah. Szeremeta menolak meneruskan ronde kedelapan. Triple G mempertahankan gelar dunia IBO kelas menengah.
Triple G memulai karir profesionalnya di Dusseldorf, Jerman, 6 Mei 2006, menang KO hanya dalam tempo 88 detik atas Gabor Balogh.
Hampir 16 tahun karir tinju profesionalnya, Triple G setidaknya telah mengalahkan petinju yang mempunyai reputasi dunia seperti; Daniel Jacobs, Kell Brook (sekondan membuang handuk ke dalam ring ketika pertandingan sedang berlangsung pada ronde ke-5), David Lemieux (wasit menghentikan pertandingan pada ronde ke-8), dan masih banyak kemenangan besar lainnya.
Gannediy Golovkin telah melewati 26 pertandingan kejuaraan dunia, yang semuanya dimenangkan, kecuali sekali draw dan sekali kalah ketika berhadapan dengan Canelo.
Itu sedikit tentang Triple G. Lantas, bagaimana dengan Ryoto Murata?
Murata lahir di Nara, Jepang, 12 Januari 1986. Terbilang veteran, 36 tahun, tetapi masih lebih muda 4 tahun pada saat menghadapi Golovkin di Saitama, Sabtu, 9 April 2022.
Murata adalah seorang juara dunia WBA Super kelas menengah dengan rekor menang-kalah 16-2 (13 dengan KO). Tidak sebanding jika melihat rekor Golovkin menang-kalah-draw 41-1-1 (36 dengan KO).
Murata terakhir naik ring dengan hasil menang TKO pada ronde ke-5 atas Steven Butler di Yokohama Arena, Jepang, 23 Desember 2019. Murata mempertahankan sabuk juara WBA Reguler. Tak lama WBA mendorong Murata sebagai juara Super.
Murata mengawali debut profesionalnya setelah menorehkan bersejarah besar merebut medali emas kelas menengah Olimpiade London 2012. Dalam final middleweight, Murata mengalahkan harapan Brasil, Esquiva Falcao.
Medali emas Olimpiade London menempatkan Murata sebagai pahlawan olahraga Jepang. Setiap bertanding di Jepang, Murata selalu favorit.
Tetapi, setidaknya, ada dua pasar taruhan yang menempatkan Murata sebagai favorit, meleset dari kenyataan.
Ketika Murata pertama kali berhadapan dengan petinju Prancis, Hassan N`Dam N`Jikam, yang berlangsung di Ariake Colosseum, Tokyo, 30 Mei 2017, Murata kalah dan gagal menjadi juara dunia WBA kelas menengah. Tanding ulang di Tokyo, 22 Oktober 2017, Murata memukul N`Dam dan kalah dengan cara menyerah di sudutnya.
Murata terakhir menderita kalah angka 12 ronde atas Rob Brant, yang berlangsung di Park MGM, Nevada, 20 Oktober 2018. Murata kehilangan gelar juara dunia WBA kelas menengah.
Tanding ulang di Osaka, Jepang, 12 Juli 2019, Murata membalas dengan menghentikan Brant pada ronde kedua yang sudah berjalan 2 menit dan 34 detik. Murata, untuk kedua kalinya, menjadi juara dunia WBA kelas menengah.
Bukan tidak mungkin di pertandingan pertama, Sabtu akhir pekan ini, Triple G memenangkan pertandingan kemudian kalah di pertandingan ulang.
Tinju selalu menghasilkan sesuatu yang tidak disangka-sangka. Barangkali masih kuat dalam ingatan, ketika Mike Tyson favorit besar tumbang pada ronde 10 dihantam straight tunggal underdog James “Buster” Dougklas, Tokyo Dome, Tokyo, 11 Februari 1990.
Tidak ada yang membayangkan Tyson bakal tumbang KO di tangan Douglas, petinju kelas berat Amerika yang dicap pemalas dan datang dari peringkat paling bawah. Pada ronde 8, Tyson menjatuhkan Douglas, kemudian bangkit untuk meneruskan sisa ronde. Pada ronde 10, Douglas secara luar biasa dan melalui straight kanan yang dahsyat menghantam kepala Tyson dan tumbang. Setelah pertandingan, Tyson menuduh wasit terlambat menghitung sehingga Douglas bisa berdiri. Menurut hitungan Tyson dan timnya, seharusnya Douglas sudah KO ronde 8.
Pertarungan itu dianggap sebagai salah satu yang paling mencekam dalam sejarah kejuaraan dunia kelas berat.
Itu 32 tahun yang lampau. Sebentar lagi akan berlangsung unifikasi kelas menengah Golovkin-Murata, yang disebut-sebut sebagai pertarungan bersejarah, sejak kedatangan Tyson ke Jepang.
Tyson dua kali bertanding di Jepang, menang KO ronde ke-2 atas Tony Tubb, tahun 1988, dan Tyson tumbang KO ronde 10 di tangan Douglas, tahun 1990.
Sampai sekarang belum ada pertandingan tinju di Jepang, yang mampu menyita perhatian dunia. Sabtu mendatang, Golovkin-Murata akan membuat pertarungan mereka menjadi yang sangat bersejarah di Jepang.
Jika Anda penggemar Golovkin, pasti sudah membayangkan bagaimana kemenangan itu akan terjadi.
Sebaliknya, penggemar Murata membayangkan bagaimana selebrasi panjang menyambut kemenangan pahlawan olahraga mereka.