Rondeaktual.com, Jakarta – Masih ingat Monod? Mungkin, tapi mungkin tidak.
Monod, 61 tahun dan ayah dari lima anak, adalah bintang tinju paling favorit di Malang, Jawa Timur. Pada tahun 80-an, Monod pernah menjadi petinju profesional paling ditakuti di atas ring. Pukulannya mematikan dan gaya bertinjunya in-fight sepanjang ronde membuatnya sebagai petiju paling sering bertanding melawan petinju luar negeri. Setiap Monod bertanding, bisa dipastikan GOR Pulosari, Malang, penuh.
Monod sudah lebih 20 tahun menggantungkan sarung tinju. “Saya memang sudah pensiun dari pertandingan. Tapi, kalau ada pertandingan tinju saya berusaha hadir,” kata Monod di Malang, dihubungi dari Jakarta, Senin (15/10/2018) malam. Monod pernah dua kali mengalahkan Robby Rahangmetan dan sekali kalah.
Monod ikut mempromosikan pertandingan tinju amatir pelajar Kota Malang. “Pertandingan sudah selesai hari Minggu (14/10/2018),” kata Monod, mantan raja kelas bulu yunior Indonesia, yang di masa bertinjunya membawa nama Arema Malang.
Tinju amatir pelajar Kota Malang berlangsung sehari. “Pertandingan hari Minggu itu adalah pertandingan tinju amatir. Saya hanya membantu. Saya tidak ikut Pertina,” Monod menjelaskan. Ia dan keluarga menetap di Singosari, Kabupaten Malang.
Hasil pertandingan tinju pelajar antara lain: Alvin (D`Ross Malang) mengalahkan Ridho (SMK N 6 Malang). Dian Sherly (SMK N 1 Malang) mengalahkan Efi Frantika (SMK PGRI 6). Yunita (SMK N 6 Malang) mengalahkan Shinta (SMK N 1 Malang).
Finon