Rondeaktual.com
Pelajaran wasit/hakim seri ke-3 telah berlangsung di Ezy Pratama Poundation, Duren sawit, Jakarta Timur, Sabtu, 28 Mei 2022.
Pelajaran wasit/hakim diselenggarakan oleh Keluarga Besar Tinju Indonesia (KBTI). Seluruh peserta merupakan mantan petinju nasional, yang sekarang berumur 40 dan 50 tahun. Mereka antara lain: Kris Wuritimur, John Manusiwa, Robert Pandiangan, Teuku Hasan Boga, Izoel, M. Daud Sanusi, Jack Medison, Hanny Manansang, Agus Ray, Alex Muaya, Harri Hutagalung.
Para calon wasit/hakim dan time keeper mendapat pelajaran dari wasit/hakim yang menjadi pengajar, seperti Dace Maigoda, Ricardo Simanungkalit, Hendra Julio, Yanto Dhe Villa, Nixon Gabriel.
Pada pertemuan ketiga hadir sebagai tamu adalah Chris Rotinsulu dan Syaripudin Lado.
Pertemuan ketiga masih membahas tugas wasit tinju profesional. Jika petinju terpukul roboh dan keluar atau bergantung pada tali-tali ring, wasit tidak akan membantunya berdiri kembali, kecuali jika ia akan menghentikan pertandigan. Jika petinju terpukul roboh ke lantai (keluar ring), ia akan menghitung sampai 20 (dua puluh), untuk kemudian menyatakannya kalah KO. Jika petinju yang roboh itu ditolong oleh pembantu-pembantunya, maka ia akan didiskualifikasi.
Jika petinju roboh ke atas kanvas disebabkan terkena pukulan lawan, wasit akan menghitung dengan suara keras dan mengisyaratkan hitungan dengan jari-jari tangannya.
Pelajaran wasit/hakim diprakarsai oleh KBTI, wadah para mantan petinju. Masih diperlukan lebih 10 pertemuan lagi. Bila sudah dianggap layak sebagai wasit/hakim, maka KBTI akan mempromosikan mereka ke banda tinju yang resmi.
Sekarang ada enam badan tinju pro Tanah Air, mulai dari yang tertua KTI, disusul ATI, KTPI, FTI, FTPI, dan DTI yang baru terbentuk.
Tidak ada peserta yang mengeluarkan uang. Ini murni pengabdian dari pengurus KBTI untuk tinju Tanah Air.
Setiap biaya pertemuan (ruang belajar dan makan siang) menjadi tanggung jawab Ketua Umum KBTI, Pieter Tobias Pattiasina. (finon)
[youtube-feed]