Rondeaktual.com
Ketua Umum Asosiasi Tinju Indonesia (ATI), Manahan Situmorang, SE, MM, meninggal dunia dalam usia 77 tahun di Jakarta, Rabu, 8 Juni 2022.
Sebelum mendirikan ATI, Manahan sudah mengenal olahraga tinju. Almarhum belajar tinju dari seorang petinju amatir top ketika itu, Firman Pasaribu.
Berikut perjalanan Manahan Situmorang dari dari ke tahun.
Tahun 1966 – 1968
Manahan pergi ke Senayan (sekarang dikenal sebagai Gelora Bung Soekarno) untuk mendapatkan pelajaran bertinju dibawah bimbingan Firman Pasaribu.
Saat latihan di Senayan, Manahan mengenal petinju top lainnya seperti Said Fidal dan Syamsul Anwar Harahap.
Tahun 1980 – 1990
Manahan menerima jabatan sebagai manajer Sasana Tinju Garuda Jaya, milik Ir. Rio Tambunan. Petinju Garuda Jaya antara lain: Piet Gommies, Eddy Gommies, Iwan Tubagus Jaya, Ricky Tampubolon, Polly Pasireron, Ellyas Pical.
Sebagai proyek officer pertandingan Kejuaraan Dunia Tinju Profesional versi WBC kelas welter yunior antara Saoul Mamby (Amerika Serikat) melawan Thomas Ameriko (Indonesia), bersama promotor Brigjend Drs. Herman Saren Soediro. Thomas Americo kalah dalam pertandingan 15 ronde dan gagal menjadi juara dunia.
Itu merupakan satu-satunya kejuaraan dunia WBC yang pernah diselenggarakan di Indonesia. Sampai sekarang belum ada kejuaraan dunia WBC yang kedua di Indonesia. Entah sampai kapan.
Dengan cara patungan para manajer tinju di Ibu Kota, Manahan menyelenggarakan pertandingan tinju bulanan.
Naik ring antara lain; Yan Ucok Nainggolan, Mustafirin, Anden Mukaly, Johannes Combo, Nixon Gabriel, Ricardo Simanungkalit.
Tahun 1991 – 1992
Menjadi manajer Satria Kinyungan Boxing Camp Jakarta, milik Herman Saren Soediro. Pusat latihan di Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan.
Tahun 1993 – 1996
Mendirikan sasana tinju Manahan Boxing Camp di halaman rumah yang luas di Jalan Jengki, Cipinang Asem, Jakarta Timur.
Manahan bertindak sebagai manager dan beberapa pelatih seperti; Leman Raden, Eddy Gommies..
Manahan bersama pelatih Kid Francis mengantar Polly Pesireron bertanding kejuaraan dunia WBA kelas menengah super di Korea Selatan. Polly gagal menjadi juara dunia, setelah tumbang KO pada ronde kelima di tangan KO King Chong Pal Park. Kalah, Polly mengantungkan sarung tinju.
Tahun 1997 – 1998
Manahan ditunjuk sebagai Ketua I Komisi Tinju Indonesia (KTI) di bawah kepemimpinan A.M. Hendropriyono.
Tahun 1999
Manahan bersama rekan-rekannya, Boy Bolang, Amar Singh, Anton Sihotang, mendirikan Organisasi Tinju Profesional sebagai Badan Hukum dengan nama Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) dengan Akta Notaris Pendirian Nomor 20 tanggal 10 Februari 1999.
Tahun 2001
Menghadiri Konvensi Oriental Pacific Boxing Federation (OPBF) di Kiev, Ukraina tanggal 21-25 Juni 2001 dengan kapasitas sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat ATI dari Indonesia, dan didampingi Esther Situmorang, BBA dan Ir. Parlin Situmorang.
Berkunjung ke Kantor Pusat WBC di Meksiko, 9-14 Agustus 2001, dan diterima serta dijamu makan di rumah Presiden WBC, Jose Sulaiman dan diterima Duta Besar Indonesia di Meksiko, Barnabas Suebu.
Menghadiri Konvensi WBC di Thailand, 2-8 Desember 2001 dengan kapasitas sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat ATI dari Indonesia, dan didampingi Esther Situmorang, BBA.
Tahun 2017 – 2018
Menghadiri Konvensi Oriental Pacific Boxing Federation (OPBF) di Puerto Princesa Palawan, Filipina, 3-11 November 2017.
ATI diterima sebagai anggota OPBF dengan Sertifikat tanggal 10 November 2017.
Tahun 2020
Menghadiri pertemuan insan tinju di Sirma Café, Cililitan, Jakarta Timur. Pertemuan digagas oleh Willem Lodjor Lembata Security bersama Asosiasi Tinju Indonesia.
Hadir para personalia ATI, wasit/hakim, mantan petinju, termasuk mantan juara dunia IBF kelas terbang mini Nico Thomas.
Tahun 2021
Sebagai Supervisor WBC International light flyweight 12 ronde antara Tibo Monabesa (Indonesia) versus Toto Landero (Filipina), di Balai Sarbini, Selasa, 14 April 2021.
Tahun 2022
Manahan Situmorang diantar ke rumah sakit setelah mengalami gangguan nafas.
Itu terjadi hanya sekitar satu jam sebelum main event siaran langsung di Holywings Gatot Subroto, Jakarta, Minggu, 27 Februari 2022.
Untuk menyelamatkan pertandingan, Esther Situmorang mengambil alih tugas Supervisor Kejuaraan WBC International light flyweight antara Tibo Monabesa (Indonesia) versus Jayson Vayson (Filipina).
Sejak saat itu, Manahan Situmorang menghabiskan hari-harinya di rumah sakit jantung dan istirahat di rumah.
Rabu malam, 8 Juni 2022, Esther Situmorang mengumumkan kepergian ayahanda tercinta Manahan Situmorang menghadap Tuhan Yang Maha Esa.
Selamat jalan Bapak Manahan Situmorang, seorang kawan, sahabat, dan tokoh tinju. Terima kasih telah mewarnai kehidupan tinju Indonesia selama bertahun-tahun. Pulanglah dengan damai. Kelak, kita akan bertemu kembali di surga yang indah.