Rondeaktual.com
Setelah dua kali melewati simulasi wasit/hakim, akhirnya sepuluh mantan petinju profesional berpeluang besar untuk dipromosikan. Dalam waktu dekat, kesepuluh calon wasit/hakim (Cawakim) dari Keluarga Besar Tinju Indonesia (KBTI) akan diajukan ke badan tinju yang ada di Indonesia seperti; Komisi Tinju Indonesia (KTI), Asosiasi Tinju Indonesia (ATI), Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI), Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI).
“Hari ini luar biasa,” kata tenaga pengajar Dace Maigoda. “Sepuluh Cawakim yang masih setia mengikuti simulasi mengalami kemajuan yang sangat signifikan, jika dibandingkan dengan simulasi pertama.”
Simulasi Cawakim seri kedua berlangsung di sasana tinju tertua, KPJ Boxing Camp Bulungan, Jakarta Selatan, milik seniman jalanan legendaris Anto Baret.
Sementara, pelatih KPJ Bulungan, Little Holmes yang selalu rendah hati, menyambut gembira penyelenggaraan simulasi wasit/hakim versi KBTI. Bahkan Little Holmes, yang dulu pernah mengalahkan Yani Hagler, sampai mengajak istrinya ikut menyediakan konsumsi, meski KBTI telah menyediakan makan dan minum untuk seluruh Cawakim, panitia, para petinju yang bertanding untuk keperluan penilaian hakim.
Selain Dace Maigoda, wasit/hakim yang mendukung acara dan memberikan ilmunya adalah Philipus Elungan.
Philipus seorang wasit/hakim internasional dari Asosiasi Tinju Indonesia. Sementara, Pice Namang, salah satu time keeper setia, juga ikut membantu, termasuk kehadiran pembawa acara tinju Gindo Hutauruk.
Guru pengajar dan panitia yang terlibat untuk melahirkan wasit/hakim baru melalui KBTI, tidak ada yang mendapat bayaran. Semua hadir dengan hati terbuka.
“Hasil simulai hari ini bagus sekali,” komentar Philipus Elungan, usai simulasi. “Kami dulu ikut penataran wasit/hakim dengan penuh kesalahan. Kami matang setelah menjadi wasit/hakim. Sementara, Cawakim yang ada sekarang sudah matang dan sudah memenuhi syarat untuk bertugas,” kata Philipus Elungan, yang telah pengalaman menjadi wasit PABA dan WBC International.
10 CAWAKIM
1. John Manusiwa, mantan juara Indonesia kelas bantam.
2. Hasan Boga, mantan juara Indonesia kelas ringan yunior.
3. Zulfikar.
4. Jack Medison.
5. Alex Muaya.
6. Kris Wuritimur (khusus untuk time keeper).
7. Daud Sanusi.
8. Jimmy Puaha.
9. Robert Pandiangan.
10. Hari Hutagalung.
11. Hanny Manansang, mantan juara Indonesia kelas ringan.
Simulasi ketiga dijadwalkan di sasana tinju Bima Sarinah, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu, 31 Juli 2022. (finon)