Rondeaktual.com, Jakarta – Tokoh tinju nasional asal Pematang Siantar, H. Marasal Hutabarat, 71 tahun, telah selesai menjalani amputasi. Marasal kini menunggu kesembuhan di kediamannya di daerah Cipinang, Jakarta Timur. Ia sangat sedih bahkan sampai meneteskan airmata ketika menerima beberapa mantan petinju nasional, Sabtu (10/11/2018) malam.
“Aku sangat terharu dan terima kasih sudah datang,” kata Marasa Hutabarat, yang akrab disapa sebagai Pak Haji.
Marasal adalah mantan petinju amatir yang pernah bertanding melawan Syamsul Anwar Harahap, di Sumatera Utara. Setelah merantau ke Ibu Kota, Marasal mendirikan sasana tinju yang dikenal dengan Bembronk Boxing Camp Jakarta. Ia menjadi pelatih, manajer, promotor, dan pembina, untuk sejumlah nama. Agus Ray adalah salah satu murid kesayangan Marasal Hutabarat.
“Inilah kesombongan hidup,” kata Marasal, yang juga Siantarman (julukan bagi perantau asal Pematang Siantar). “Selama ini aku tidak pernah sholat. Tidak pernah ke masjid. Tidak pernah sujud di hadapan Tuhan. Sekarang, baru diambil segini saja (sambil memegang bagian kaki kirinya yang sudah diamputasi), rasa bagaimana gitu.”
Marasal, yang pernah duduk dalam kepengurusan tinju profesional, mengaku mengalami gula tinggi. Dokter telah mengingatkannya.
“Setiap habis makan rasanya mengantuk dan ingin tidur. Aku pikir biasa saja. Sehat tidak ada apa-apa. Ternyata, itulah tanda-tanda awal kena gula.”
Sebelum amputasi, Marasal merasa gatal yang sangat berlebihan pada bagian kaki. “Seperti dicakar dan kena gigit. Dokter bilang harus segera operasi, kalau tidak akan menjalar ke mana-mana. Ya sudah, aku ikuti dan sekarang beginilah keadaan aku.” Setiap bicara Marasal lebih suka menyebut dirinya sebagai “aku” daripada “saya”.
Di tengah suasana sedih, Marasal masih sempat bertanya tentang pertandingan tinju pro, yang sudah bertahun-tahun tanpa gelar juara dunia.
Finon Manullang