Rondeaktual.com – Oleh Finon Manullang
Hari ini sahabat tinju yang luar biasa penderitaan hidupnya, bernama Marvin Harsen, 58 tahun, telah tiada.
Sahabat “Kera Ngalam” Dobrax Arter mengirim video detik-detik terakhir kematian Meis Marvin Harsen Dokolamo. Marvin meninggal dunia di Perumahan Sarimadu II Blok E 1 Nomor 11 RT 012 RW 010, Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Selasa, 27 September 2022, pukul 13.30 WIB.
Marvin adalah seorang sahabat tinju yang luar biasa. Saya mengenalnya pada tahun 1984, ketika ia memilih lepas dari Pertina Kota Malang dan masuk tinju pro di Sawunggaling Surabaya.
Marvin adalah abang kandung Yani Hagler, petinju kidal buatan yang pada tahun 1985 “dipaksa” harus menghadapi juara dunia IBF kelas terbang ringan yang hebat Dodie Penalosa (Filipina). Yani tumbang KO ronde ketiga. Saat itu, Yani masih berduka atas kematian ayahanda tercinta Abdul Hair Dokolamo di Malang.
Saya sengaja menyebut Marvin sebagai “Sahabat yang Luar Biasa” karena ia mampu bertahan hidup selama bertahun-tahun dalam penderitaan yang nyaris tiada akhir.
Selama bertahun-tahun, ia hidup sendiri di perumahan yang diperolehnya semasa masih bekerja sebagai security.
Ratna, yang dinikahinya ketika belum umur 17 tahun, 37 tahun silam, sudah lama memilih hidup menjauh dari Marvin. Secara hukum, Marvin dan Ratna tidak pernah bercerai.
Marvin pernah protes karena beredar surat cerai. Marvin memastikan itu adalah surat cerai palsu dan dia meminta kepada rekan mantan petinjunya supaya diusut.
Marvin hidup sendiri, jauh dari istri dan anak-anaknya. Ratna mencukupi hidupnya dengan membuka kios indo mie di kantin rumah sakit di Malang.
Setiap hari, Marvin harus mengharap sumbangan uang atau kiriman obat dari rekan-rekan mantan petinju.
Mantan juara Indonesia, Kid Samora datang sambil membawakan sebungkus rokok. Marvin, meski dalam kondisi sakit menyedihkan, tidak bisa hidup tanpa rokok.
Agus Ekajaya mengirim uang transferan orang lain melalui istrinya, ke tetangga Marvin.
Marvin pernah menerima uang melalui transfer terbuka di antara orang-orang tinju.
Semua orang sayang Marvin. Semua mengharap Marvin bisa lekas sembuh. Tetapi, penyakit asam urat yang menyerang Marvin sudah terlalu tinggi dan terjadi komplikasi, yang menambah beban hidupnya.
Mantan petinju top Dobrax Arter dan M Soleh, adalah dua sahabat paling setia mendampingi penderitaan hidup Marvin Harsen. Dobrax paling kehilangan dan menangis saat dihubungi.
Dobrax dan Soleh tidak pernah surut datang membawa nasi bungkus dan memberikan tumpukan uang dari hasil parkir. Itu perbuatan yang sangat mulia.
Sepanjang karir tinju pronya, Marvin pernah tiga kali bertanding kejuaraan Indonesia 12 ronde melawan Tubi Lee (Taman Tirta Surabaya). Marvin tidak pernah menang melawan Tubi Lee dan tidak pernah juara.
Marvin juga pernah menjadi sparring partner untuk juara dunia Ellyas Pical dengan kontrak Rp 225.000 untuk dua minggu. Marvin menolak memperpanjang kontrak karena dibayar terlalu murah.
Setelah tiga kali gagal dalam pertandingan kejuaraan Indonesia yang berdarah-darah, Marvin menyatakan selamat tinggal Sawunggaling Surabaya dan selamat tinggal tinju.
Marvin kembali ke Malang, kota kelahirannya, yang membesarkannya dan mengantarnya sebagai petinju amatir dan petinju profesional.
Di amatir, Marvin ikut Gajayana Malang, persama pelatih Nanang dan Abu Dhori. Di amatir, Martin satu angkatan dengan Little Holmes, yang sekarang menjaga sasana tinju KPJ Bulungan, Jakarta.
Di Malang, Marvin menikah dengan Ratna, dan dikarunia anak perempaun dan lelaki.
Sebelum kematiannya, atau beberapa bulan yang lalu, Marvin pernah bicara begini: “Aku ini tidak tahu lagi harus bagaimana. Istri sudah lama menjauh. Aku hidup sendiri dalam penderitaan. Aku sakitnya tidak hilang-hilang. Setiap hari mengharap sumbangan. Ada yang ngasih tiga ratus. Ada yang ngasih gocap. Berapa saja yang mau transfer silakan, itu akan sangat membantu hidupku,” kata Marvin Harsen, semasa hidupnya
Hari ini, Selasa, 27 September 2022, segala penderitaan hidup Marvin Harsen telah selesai.
Selamat jalan sahabat yang luar biasa, Meis Marvin Harsen Dokolamo. Segala karya tinjumu akan menjadi kenangan yang indah. Semoga engkau mendapat tempat yang indah di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Amiiin. (Finon Manullang)