Rondeaktual.com
Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut masih menyisahkan dua tahun lagi. Pertandingan tinju akan di pusatkan di Kota Medan.
KELAS PUTRA
1. Kelas minimum 48 kilogram.
2. Kelas terbang 51 kilogram.
3. Kelas bantam 54 kilogram.
4. Kelas bulu 57 kilogram.
5. Kelas ringan 60 kilogram.
6. Kelas welter ringan 63,5 kilogram.
7. Kelas welter 67 kilogram.
8. Kelas menengah ringan 71 kilogram.
9. Kelas menengah 75 kilogram.
10. Kelas berat ringan 80 kilogram.
11. Kelas penjelajah 86 kilogram.
12. Kelas berat 92 kilogram.
13. Kelas berat super 92 kilogram ke atas.
KELAS PUTRI
1. Kelas minimum 48 kilogram.
2. Kelas terbang ringan 50 kilogram.
3. Kelas terbang 52 kilogram.
4. Kelas bantam 54 kilogram.
5. Kelas bulu 57 kilogram.
6. Kelas ringan 60 kilogram.
7. Kelas welter ringan 63,5 kilogram.
Sebagai tuan rumah cabor tinju, Sumut telah melakukan langkah baru menuju sukses prestasi PON XXI/2024. Pertina Sumut membangun Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) di Martubung.
Pada PON XX/2020 Papua (tunda setahun menjadi 2021) Sumut merebut medali emas satu-satunya melalui tangan Sarohatua Lumbantobing. Dalam final kelas welter, Sarohatua melabrak musuh besarnya yang merupakan raja kelas welter Indonesia, Saputra Samada (Nusa Tenggara Barat). Di pertandingan sebelumnya, Sarohatua dua kali kalah melawan Saputra.
Sarohatua, kata Ketua Pengprov Pertina Sumut, Sabam Manalu, SH, PhD, tetap menjadi andalan untuk mengulang sukses seperti terjadi dalam PON Papua.
“Menghadapi PON 2024, Sumut akan turun di semua kelas,” kata Sabam Manalu, pas final terakhir pertandingan tinju Pra Popnas Zona I di Jakarta, Selasa, 29 November 2022. Sumut paling atas dengan hasil emas-perak-perunggu 5-0-4, disusul Riau 4-7-0, Sumatera Barat 4-4-1, Kepulauan Riau 2-1-0, Jambi 1-3-2, Aceh 0-1-2.
Berikut petikan wawancara Ketua Pengprov Pertina Sumut, Sabam Manalu.
Bagaimana persiapan Sumut dalam menghadapi PON XXI/Aceh Sumut. Masih dua tahun lagi.
Kita sudah melaksanakan pelatda (pemusatan latihan daerah) jangka panjang.
Pelatda full di Pusdiklat Pertina Sumut, di Martubung. Dilengkapi asrama tinju. Semua atlet tinggal di sana. Latihan 100%. Satu minggu sebelas sesi. Setiap hari dua kali latihan, pagi dan sore.
Dalam waktu dekat kita ke Thailand dan Malaysia.
Mengapa harus Thailand dan Malaysia?
Kebetulan di dua negara tersebut ada pertandingan resmi. Sumut ikuti international boxing di Phuket, Thailand, Januari 2023. Malaysia (di Penang) 26 Desember hingga 1 Januari 2023.
Ke Penang, Pertina Sumut akan mengirim tujuh putra. Malaysia tidak ada tinju putri. Tujuh petinju terdiri dari; Wahyudi Sihotang kelas 48, Duta Padila Simatupang kelas 51, Rejeki Manalu kelas 54, Iqbal Rasoki Simatungan kelas 57, M Kumam kelas 60, Ferdinand Sitanggang kelas 63,5, dan Christian Simanjuntak kelas 75.
Bagaimana dengan Sarohatua Lumbantobing?
Saroha tidak ikut. Dia sudah diurus oleh Pelatnas untuk menghadapi SEA Games Kamboja 2023.
Tim PON Sumut siapa saja, kalau boleh tahu.
Kita ikut di semua kelas, ditangani oleh Anhar Satua Harahap (pelatih kepala), Binner Dabukke, Nazaruddin, Liston Tampubolon, dan Doktor Nimrot Manalu (pelatih fisik).
Sebagai tuan rumah, Sumut harus benar-benar mempersiapkan diri dengan sangat serius. Tidak boleh asal-asalan. Sekarang Sumut sedang berusaha untuk bangkit.
Bagaimana dengan hak atlet?
Sejak 2022 kita sudah melakukan pelatda secara full. Semua atlet mendapatkan haknya dan terjaga dengan baik. Setiap atlet fokus menjalani latihan dan itu yang terjadi sekarang.
KONI Sumut benar-benar sangat mendukung. Terima kasih, sudah memberikan perhatian besar. Sehingga kita bisa melakukan persiapan yang baik.
Di pertandingan PON Papua, Sumut merebut satu medali emas tinju melalui tangan Sarohatua Lumbantobing. PON Aceh-Sumut di Medan, berapa target medali emas?
Sumut turun di 20 kelas dengan target sepuluh medali emas.
Serius?
Ya. Kita akan mengejar medali emas dengan cara terhormat. Fair 100%. Kita tidak akan melakukan hal-hal yang buruk. Karena memang itu sudah menjadi pesan penting dari Pak Ketum (Ketua Umum PP Pertina Komaruddin Simanjuntak).
Kita selalu dipesan agar setiap kejuaraan tinju semuanya harus menjunjung tinggi sportivitas. Jangan ada yang macam-macam. Apalagi kita tuan rumah, sudah pasti kita akan jaga dan kita akan bekerja untuk bisa memberikan yang terbaik. Kita harus mempertahankan motto Pertina; satria di dalam dan di luar ring.
Kasus PON terakhir, banyak menghasilkan keputusan kontroversial. Ada puluhan wasit/hakim yang terpaksa terpaksa diparkirkan. Tidak ditugaskan.
Itu tidak akan terjadi di Sumut. Kita berharap semua berjalan bagus. Tidak ada lagi angka-angka miring yang menimbulkan rasa kecewa.
Kita juga tahu, bahwa PP Pertina sedang bersungguh-sungguh untuk mendapatkan wasit/hakim terbaiknya. Hanya yang terbaik yang boleh tugas PON Aceh-Sumut.
Harapan Anda?
Saya berharap Sumut sukses dalam pelaksanaan dan juga sukses dalam mengejar prestasi.