Rondeaktual.com
Tokoh tinju tertua Jawa Timur yang juga pendiri Asosiasi Petinju Indonesia (API) Jawa Timur (Jatim), PW Afandy berharap lahir juara dunia baru. “Semoga dengan berdirinya API Jatim, tinju pro dapat bangkit lagi. Semoga bisa melahirkan juara WBA atau juara WBC,” kata PW Afandy, setelah Deklarasi API Jatim di Sukolilo, yang berlangsung di Surabaya, Sabtu, 4 Maret 2023.
API Jatim dipimpin oleh Naouke Norimarna dan Sekretaris Budi Sarwono, serta didukung oleh sejumlah mantan petinju top Jatim, antara lain Andrian Kaspari, Yani Malhendo, Dobrax Arter, Tomy Seran, Roy Mukhlis, Soebagyo, Bahtiar Al Amin, Gim Suryaman, Solihin, SH, Hengky Gun, Taji Atmojo, Pieter Nessy, Robert Kopa, Sulistiyono, Agus Ekajaya.
“Saya harap dengan berdirinya API, pertandingan tinju yang sudah beku puluhan tahun bisa ada pertandingan lagi di Surabaya,” ujar PW Afandy, yang juga dikenal sebagai Phan Wei Fan. ”Bila pertandingan tinju dihidupkan kembali di Surabaya dan di kota lainnya, maka bisa mendapatkan bibit-bibit calon juara dunia. Mulai sekarang, API juga harus bisa menjalakan programnya,” tambah PW Afandy, pendiri Inra Boxing Camp Surabaya, yang petinjunya antara lain legenda tinju Surabaya, Kai Siong.
“Saya ikut menghadiri Deklarasi API Jatim,” kata Kai Siong, dihubungi Senin, 6 Maret 2023. “Senang sekali ada pembangkit tinju pro dan ini bisa ramai lagi. Kehadiran Bapak PW Afandy selaku Pembina API Jatim adalah bukti bahwa hati beliau masih tetap cinta tinju,” tambah Kai Siong, mantan juara Indonesia kelas ringan dan kelas welter.
Sementara, mantan juara Indonesia dan IBF Intercontinental Yani Malhendo menilai, kehadiran API Jatim sangat bagus untuk kemajuan tinju.
“API berdiri karena kepedulian kita tentang pertinjuan. Kami sebagai generasi penerus mencoba meyakinkan sesepuh tinju Jatim, yaitu bapak PW Afandy, bahwa tinju Jatim bisa bangkit,” kata Yani Malhendo. “Alhamdulillah, tanggapan Pak PW Afandy sangat positif. Selanjutnya mohon doa restu, semoga tinju kembali jaya seperti pada decade lampau.”
Yani menambahkan: “API hadir tepat waktunya di saat kondisi pertinjuan dalam keadaan paceklik prestasi. Istilah kata maju kena mundur kena.” (Finon Manullang / Foto: API Jatim)