Rondeaktual.com, Jakarta – Seminar peningkatan mutu wasit tinju Indonesia, yang diselenggarakan Sikkat Pasaribu, telah berlangsung dua hari yang lalu di Jakarta Media Center, Rabu (12/12/2018).
Tidak semua wasit tinju pro hadir. Beberapa nama seperti Rocky Joe (mantan juara Indonesia kelas menengah mengalahkan Rudy Siregar), Erik Suwarna (mantan petinju amatir kelas welter), Philipus Elungan (mantan penantang terbaik kelas terbang ringan), dan Dace Maigoda (mantan petinju kelas terbang), hadir sebagai narasumber.
Seminar kekurangan peserta. Menurut panitia bidang absensi, banyak yang menolak hadir karena menuntut ongkos pulang terlalu tinggi.
Sebelum tutup pukul 14.25, muncul pertanyaan suap dan honor wasit.
“Besar atau kecil, tergantung promotor. Kalau promotornya pelit, hasilnya pahit. Kalau promotornya royal, pulang bisa senyum,” kata Hendra Julio, mantan wasit/hakim nasional.
Philipus Elungan, narasumber dari Asosiasi Tinju Indonesia, mengakui honor seorang wasit untuk pertandingan Kejuaraan Indonesia bisa Rp 500 ribu, tanpa tambahan apa-apa. “Saya pernah dapat dua juta setengah. Waktu itu main di Kupang, promotornya Pak Lodjor,” kata Philipus Elungan.
Honor wasit, menurut Rocky Joe, memang tidak bisa jaminan hidup. “Menjadi wasit itu karena panggilan saja. Kalau luar kota atau luar negeri, promotor menanggung seluruh biaya perjalanan dan akomodasi. Dikasih tiket, hotel, dan makan.”
Erik Suwarna mengaku pernah menerima honor USD 350 (atau hampir Rp 5 juta) saat memimpin pertandingan kejuaraan WBC Asia di Cilandak Town Square, Jakarta. “Tidak ada potongan,” tegas Erik.
TIDAK ADA SUAP WASIT
Tentang suap, Dace Maigoda yang sudah pengalaman sebagai Inspektur Pertandingan (IP), dengan tegas membantah suap bagi wasit.
“Selama saya IP, saya belum pernah melihat wasit kena suap. Sebagai wasit tidak boleh main-main.”
Rocky Joe sependapat. Jangan pernah mencoba suap wasit. “Untuk apa suap wasit? Sebelum menjadi wasit, kita sudah disumpah agar bertindak seadil-adilnya di atas ring.”
Rocky Joe, yang lahir di Medan dengan nama Ponijo, berpesan. “Seorang wasit harus selalu dalam posisi segitiga ketika ia memimpin pertandingan. Wasit tidak boleh berada di belakang petinju. Tidak boleh ada keperpihakan.” (Rondeaktual.com / finon)