Rondeaktual.com – Coretan Finon Manullang
Pertina DKI Jakarta mengirim sembilan petinju (dua putri dan tujuh putra) untuk mengikuti Pra PON I Makassar. Berlangsung di dalam “Gedung 100 Hari”, yang terletak di pinggir jalan raya Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, 22 hingga 30 Juli 2023.
Dari Gedung 100 Hari (gedung dibangun oleh mantan Ketua Umum PP Pertina Reza Ali hanya dalam 100 hari tidak menyisahkan utang), telah menghasilkan dua medali emas dan dua medali perunggu bagi DKI Jakarta.
Tuan rumah Sulawesi Selatan memborong emas-perak-perunggu 4-1-5, Jawa Barat 4-1-5, Sulawesi Utara 3-2-4, Nusa Tenggara Timur 2-1-1, DKI Jakarta 2-0-2, Papua Barat 1-4-3, Bali 1-3-3, Kalimantan Selatan 1-2-1, Papua 1-0-2, Nusa Tenggara Barat 1-0-0, Maluku Utara 0-2-2, Maluku 0-1-3, Jawa Tengah 0-1-2, Jawa Timur 0-1-2, Sulawesi Tenggara 0-1-1, Kalimantan Timur 0-0-3, Kalimantan Barat 0-0-1, Kepulauan Riau 0-0-1.
PERJALANAN PETINJU DKI PADA PRA PON I MAKASSAR
1. Azzahra Ayunin, kelas 48 kilogram putri. Azzahra gagal medali, setelah di pertandingan pertamanya tersingkir 1-4 melawan Meilana Langobiri (Bali).
Azzahra, yang memiliki kemauan besar untuk menjadi atlet tinju, butuh waktu yang lama untuk bisa menjadi tim Lapis Satu DKI Jakarta.
2. Sindy Zein, kelas 52 kilogram putri. Sindy menang 5-0 atas Wa Isma (Maluku), menang 4-1 atas Wingga Nugrahesti (Jawa Tengah).
Pada pertandingan semifinal, Sindy yang di awal karirnya memiliki pukulan keras, kalah di tangan seniornya Beatrix Suguro (Kalimantan Timur). Sindy harus puas menerima medali perunggu sekaligus lolos babak kualifikasi.
3. Patrisius Nuresi, kelas 48 kilogram putra.
Setelah mendapat bye, Patrisius kandas 1-4 di tangan Mahmud Bahwono (Jawa Timur).
4. Pratu TNI AU Adhis Priyanto, kelas 51 kilogram putra. Pada pertandingan pertamanya, southpaw Adhis menang 4-1 atas Wawan Hurusuni (Gorontalo) kemudian menang atas Nahum Kebo (Kalimantan Timur).
Di semifinal, Adhis menolak bertanding melawan Mario Kali (Nusa Tenggara Timur) akibat alis yang terluka saat bertarung habis-habisan melawan Nahum Kebo.
Kalah WO, Adhis tetap menerima medali perunggu dan lolos Pra PON.
5. Fido Masoara, kelas 63,5 kilogram putra. Fido merebut medali emas dan lolos Pra.
Fido memenangkan empat pertandingan; mengalahkan Ilham Siregar (Jawa Tengah), Simon (Kalimantan Barat), Williams Maturan (Papua Barat), dan Jekri Riwu (Bali) dalam final yang mendebarkan.
6. Matius Mandiangan, kelas 67 kilogram putra. Pada pertandingannya yang pertama, Mandiangan kalah menyakitkan 2-3 di tangan Alfina Nanlohy (Jawa Barat) dan gagal Pra PON dan gagal medali.
Tersingkir dengan cara kontroversial, kubu DKI mendatangi panitia dan diterima TD Boy Pohan, yang berjanji akan memperbaikinya. Sejak itu petinju DKI tidak pernah lagi kalah kontroversial.
Meski tersingkir, Mandiangan punya harapan besar untuk mengikuti Pra PON II Kupang, 20-30 Oktober 2023.
7. Gadfry Masoara, kelas 71 kilogram putra. Gadfry menang 4-1 atas Andrew Sasiang (Sulawesi Utara). Pada pertandingan “delapan besar” Gadfry kalah di tangan Anthonius Obisuri (Bali).
Gagal medali gagal Pra PON, jalan Gafry menuju Pra PON II Kupang menjadi sangat pertimbangan.
8. Sabdayagra Ahessa, kelas 80 kilogram putra, gagal medali gagal Pra PON.
Sabdayagra oleh Tim DKI dipandang sebagai petinju “kaya raya” yang membayar sendiri hotelnya selama di Makassar dan mengajak Johan (juru pijat Wulan Guritno), kalah RSC hanya dalam satu setengah menit.
Sabdayagra dipukuli Frendy Puray (Papua Barat), membuat pelatih Husni Ray melambaikan kedua tangannya sebagai tanda menyerah.
Sabdayagra sangat kecewa atas putusan abandon (menyerah). Ia merasa masih sanggup, meski sudah jatuh kena pukul dan mendapat hitungan dari wasit. Tetapi, Husni Ray menjelaskan, bahwa dia lebih mengerti dan bertanggung jawab tentang kondisi atletnya di dalam ring.
Melihat situasi selama di Makassar, DKI tidak akan mengirim Sabdayagra ke Pra PON II Kupang. Sudah cukup.
9. Serda TNI AU Sandiyarto Peroza, kelas 86 kilogram putra. Fighter Sandiyarto memenangkan tiga pertandingan dengan cara RSC-1 atas Syarif Hidayatullah (Kalimantan Selatan), RSC-1 atas Christian Alega (Kalimantan Timur), dan terakhir dalam final yang seru, menang angka atas Haris Mongga (Sulawesi Selatan).
Sandiyarto Peroza menjadi petinju terakhir yang merebut medali emas Pra PON I Makassar, Minggu, 30 Juli 2023.
Dari Pra PON I Makassar, DKI mengantar empat petinju menuju PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara dan menjadi delapan termasuk empat petinju pelatnas. Mereka adalah:
1. Sindy Zein kelas 52 kg putri.
2. Adhis Priyanto kelas 51 kg.
3. Fido Masoara kelas 63,5 kg.
4. Sandiyarto Peroza kelas 86 kg.
5. Aldoms Suguro (pelatnas) kelas 54 kg.
6. Asriudin Tapalaola (pelatnas) kelas 57.
7. Novita Sinadia (pelatnas) kelas 54 putri.
8. Ratnasasi Devi (pelatnas) kelas 57 kg putri.
Ada kesepakatan bahwa setiap petinju pelatnas, otomatis lepas dari Pra PON. Sementara PON XX/2020 Papua, semua petinju pelatnas wajib mengikuti Pra PON, kecuali tuan rumah.
GoodJob …BravoDKI Jakarta