Rondeaktual.com
Nolfi Ropit Engkeng, 26 tahun, adalah pemegang medali emas kelas bulu Pra PON I Makassar. Untuk mencapai medali emasnya, Ropit empat kali memenangkan pertandingan. Banyak penonton menilai, Ropit seharusnya terpilih sebagai petinju terbaik.
Ropit merupakan anak terakhir. “Kita lima saudara. Semua laki. Dua orang –Jun Engkeng dan John Engkeng—sudah selesai tinju. Tinggal kita satu-satunya,” kata Ropit Engkeng, karyawan honorer Dispora Sulut.
Nolfi Ropit Engkeng lahir di Sangihe, Talaud, Sulawesi Utara, 26 November 1996. “Om Ichard (Richard Engkeng) deng kita pe Mama kakak-adik,” katanya.
Ropit Engkeng sudah belajar bertinju sejak usia SD, di sasana RE Boxing, yang dibangun oleh Richard Engkeng di Desa Watutumou, Kalawat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Sasana itu sudah lama tidak operasional.
Pada awal latihan, Ropit dikenal kurang semangat. Tidak mau tidur siang karena lebih suka main bola plastik di samping ring, ketika anak-anak tinju RE Boxing menjalani wajib tidur siang.
Sementara, dua abang Ropit, si kembar Jun Engkeng dan John Engkeng, sudah bertanding ke mana-mana dan sudah mencetak prestasi juara tingkat yunior.
Kidal Jun Engkeng sempat diplot untuk menjadi petinju besar. Pertina era Ketua Umum Setya Novanto, mengirim Jun Engkeng ke Jerman untuk bertanding Kejuaraan Dunia Remaja (Youth). Jun Engkeng bisa memenangkan pertandingannya, meski hanya sekali. Itu prestasi.
Karir tinju Jun Engkeng patah sebelum berkembang hebat. Sementara adik kembarnya, John Engkeng, yang kemudian menukar namanya menjadi John Matualage, juga keluar dari olahraga tinju. Tinggal Ropit Engkeng satu-satunya bertahan.
Ropit Engkeng bernama asli Nolfi Engkeng. “Di KTP, kita pe nama Nolfi Engkeng tapi orang lebih tahu Ropit Engkeng from Maumbi, ” ujarnya. Ia membiarkan nama belakangnya tetap Engkeng, bukan Matualage, marga ayahnya, seperti yang dilakukan John Engkeng menjadi John Matualage.
Pada Pra PON I Makassar, Ropit Engkeng bergabung bersama tim Sulawesi Utara, dipimpin pelatih Bonyx Saweho.
PERJALANAN NOLFI ROPIT ENGKENG DI MAKASSAR
1. Sabtu, 22 Juli 2023: Ropit menang 5-0 atas Michael Inwasef (Papua Barat).
2. Rabu, 26 Juli 2023: Ropit menang KO ronde pertama atas Mardianus Bulu (Nusa Tenggara Timur).
3. Jumat, 28 Juli 2023: Semifinal, Ropit menang telak atas petinju tuan rumah Arie Sharon Latuheru (Sulawesi Selatan).
4. Minggu, 30 Juli 2023: Final, Ropit menang mutlak atas Eliezer Ginzales (Jawa Barat). Ropit merebut medali emas kelas bulu.
Empat kali bertanding dengan penampilan sangat memukau penonton, di mana Ropit mampu melepaskan empat sampai enak pukulan beruntun, dipandang pantas terpilih sebagai petinju terbaik. Tim penilai sepertinya sengaja mengesampingkan penampilan petinju luar. Fokus untuk petinju tuan rumah.
Menghadapi PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, Ropit ingin merebut medali yang kedua. Pada PON XX/2016 di GOR Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Ropit membawa pulang medali perunggu kelas terbang.
“Semifinal PON Jabar kita kalah (melawan Sunan Amoragam dari Maluku Utara). PON Papua absen, karena Sulut mengirim Adianus Salamisi. PON mendatang kita ingin medali emas,” bicaranya tegas.
Ropit Engkeng mengakui bahwa di awal karirnya memang kurang bangkit. “Sekarang lebih semangat, mungkin lantaran kita pe umur so tambah. Ada dukungan dari rumah, dari kantor, dan dari Pengprov Sulut. Persiapan sudah mulai matang,” tambahnya.
Medali perunggu kelas terbang PON XIX/Jawa Barat mengantar Ropit Engkeng karyawan honorer Dispora Sulut, Bidang Umum. Sampai sekarang.
MEDALI ROPIT ENGKENG
Emas kelas terbang Pra PON 2015 di Ambon. Final mengalahkan petinju tuan rumah.
Perunggu kelas terbang PON XIX 2016. Semifinal, kalah melawan Sunan Amoragam (Maluku Utara).
Emas kelas bulu Pra PON I Makassar 2023. Final, mengalahkan Eliezer Ginzales (Jawa Barat).
“Kalau tidak tinju, kira-kira kita ini hanya bisa jadi kuli bangun,” Ropit tertawa. “Kalau sudah tidak tinju, kapan-kapan kita mau jadi pengusaha.”
Menurut Ropit Engkeng, selama menjalani Pelatda Pra PON, ia tetap mendapat gaji, mendapat uang sabun dan uang saku.
UANG ROPIT ENGKENG
1. Dari kerja di Dispora Sulut, Rp 2.400.000, berjalan tiap bulan.
2. Dari kerja sebagai atlet tinju Pelatda Sulut, Rp 2.700.000, berjalan selama mengikuti Pelatda.
3. Uang sabun, Rp 600.000, saat mengikuti Pra PON I Makassar.
4. Uang saku, Rp 2.500.000, saat mengikuti Pra PON I Makassar.
Nolfi Ropit Engkeng tinggal bersama orangtuanya di Desa Watutumou, Kalawat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Berangkat kerja naik sepeda motor, menghabiskan waktu sekitar 40 menit. Mendapat dispensasi tidak masuk jam kerja, bila mengikuti Pelatda Sulut.
Sebelum Pelatda, Ropit harus mengatur waktu. “Pagi (06.00-08.00) latihan di Sario. Selesai latihan, mandi biar bersih dan masuk kantor. Habis jam kerja, ke Sario lagi untuk latihan sore. Malam menuju Maumbi, pulang rumah pake motor.” (Finon Manullang)