Rondeaktual.com, Jakarta – Pertarungan tinju profesional 3 ronde (dalam aturan harus 4 ronde, 6, 8, 10, dan 12 ronde untuk partai kejuaraan) antara mantan juara dunia lima kelas yang belum terkalahkan Floyd Mayweather, 41 tahun, dengan kickboxer belum terkalahkan “Ninja Jepang” Tenshin Nasukawa, 20 tahun, bukan hanya berakhir terlalu cepat dalam satu ronde. Tetapi, pertarungan itu, yang hanya dipimpin wasit (tanpa tiga hakim tinju) dan memakai aturan tinju, benar-benar berakhir sangat dramatis. Berlangsung di Saitama Arena, dekat Tokyo, Jepang, dalam acara Tinju Akhir Tahun, Senin (31/12/2018).
Sangat menyedihkan sekali. Sepanjang tayangan pertandingan, Mayweather tiga kali memukul jatuh Ninja Jepang.
Itu bukan pertarungan brutal tetapi pertarungan tidak berimbang. Ketika wasit top asal Amerika Serikat Kenny Bayless menyatakan “box” tanda dimulai pertandingan, Mayweather dan Nasukawa tidak membutuhkan adaptasi. Tidak ada istilah ronde penjajakan. Langsung masuk, in-fight.
Mayweather mendekat sambil tetap disiplin tangan kiri di atas melindungi rahang dan tangan kanan didorong-dorong agak melebar dan kemudiaan diputar seperti hendak mendapatkan uppercut.
Itu gaya Mayweather. Nusukawa beda lagi. Ia terlihat lincah dengan foot work enteng dan gaya kidal tangan kanan di depan dan tangan kiri melindungi rahang.
Nasukawa terlihat jauh lebih kecil dan seperti seorang petinju kelas bulu menghadapi petinju kelas welter yang sudah matang dalam pengalaman internasional. Pukulannya terlihat seakan tidak berisi dan enteng.
Tangan Mayweather meski tidak selincah gerak tangan lawan, tetapi berat dan berisi. Menggeletar. Sekali kena, lawan langsung terguling-guling.
Tak butuh waktu lama. Mayweather melepaskan uppercut dan menjatuhkan Nasukawa, dengan kondisi badan terbanting ke atas kanvas ring.
Wasit Kenny Bayless memberikan hitungan ketika Nasukawa terus berjuang untuk bengkit.
Setelah oke, Mayweather mengejar lawan dan melepaskan longhook kiri mengenai bagian samping kepala (antara telingan dan rahang). Tak ampun lagi Nasukawa terbanting ke atas kanvas ring. Ia berusaha ingin langsung berdiri tetapi apa daya lututnya tidak mampu dan terjatuh lagi. Ia terus berusaha memegang tali ring sebagai bantuan dan akhirnya ia bersandar di tali ring dalam kondisi buruk.
Meski Kenny Bayless seorang wasit dengan rekor sudah berulangkali memimpin partai kejuaraan dunia, tetapi ketika ia memberikan hitungan, ia membiarkan Mayweather berada di belakangnya. yang siap menghabisi Nasukawa. Mayweather seharusnya tetsap berada di sudut netral sampai wasit memanggil kemudian memerintahkan “box”.
Mayweather yang sudah berada di belakang wasit, hanya perlu tiga kali melangkah dan menjatuhkan Nasukawa untuk ketiga kalinya. Sebelum disuruh, Mayweaher segera pergi jauh ke sudut netral dan wasit melakukan hitungan kemudian menutup pertunjukan tinju hiburan itu dengan sangat tragis.
Dinyatakan kalah, Nasukawa menunduk pergi ke sudut biru, sudutnya sendiri. Ia duduk dan menangis. Ninja Jepang muda dan sangat terkenal di negerinya, tak kuasa menahan airmata bercucuran.
Seorang sekondan memakai topi putih datang ke sudut dan memeluk Nasukawa sambil membisikan kata-kata yang mungkin saja bisa menyemangati sekaligus menutup tangis sang kickboxer muda.
Tak lama seorang pria gagah bidang sponsorship naik ke atas ring dan memberikan trofi kepada Mayweather dan menerimanya dengan agak setengah bingung. Akhirnya Mayweather memilih untuk memberikan hadiah yang baru diterimanya kepada Nasukawa. Setelah menyerahkan trofi, Mayweather mendorong kedua tangannya kemudian mengeluarkan kedua jempolnya di muka Nasukawa. Mayweather tidak bicara apa-apa tetapi berkali-kali mengacungkan kedua jempolnya.
Itu sebuah pemandangan yang sangat mengharukan.
KOMENTAR MAYWEATHER: “Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Tenshin, ini tentang hiburan,” katanya di atas ring. “Saya masih pensiun. Masih 50-50.”
KOMENTAR NASUKAWA: “Dia kelas satu. Itu adalah tantangan yang saya perjuangkan dan saya ceroboh, dan hasilnya adalah kekalahan, tapi saya tidak menyesalinya. Saya tidak bisa mencapai Mayweather tetapi saya pergi menghdapinya dengan keberanian,” kata Nasukawa. “Terima kasih, Mayweather atas perjuangannya, dan terima kasih kepada semua orang. Aku akan terus belajar. Terima kasih untuk tahun ini.”
REAKSI MANNY PACQUIAO: Pacquiao yang tiga tahun silam kalah mutlak dalam pertarungan 12 ronde di tangan Mayweather, tidak bisa menahan diri. Superstar Filipina itu tidak menyebut nama Mayweather dalam Tweet yang dikirim hari Senin, tetapi Pacquiao jelas merujuk ketidakcocokan Mayweather terhadap Tenshin Nasukawa dalam sebuah pertunjukan tinju.
“Ini resolusi awal tahun baru,” tulis Pacquiao dalam Tweet. “Terus bertarung hanya dengan lawan berpengalaman yang ukuranku atau lebih besar.” Pacquiao menandai @PBC, @TGBPromotions, @SHOSports, @ShowtimeBoxing, @MGMGrandGarden, dan @AXS sebagai bagian dari Tweet. Dia juga menambahkan tagar #PacquiaoBroner. (Rondeaktual.com / finon manullang / boxingscene.com)