Rondeaktual.com, Jakarta – Suatu hari di pinggir ring tinju yang sangat legendaris Bulungan Boxing Camp Jakarta, David Koswara duduk sambil menunggu ayam bakar datang.
David Koswara adalah mantan juara empat kelas dan satu-satunya di Indonesia. David masuk tinju pro bersama pelatih Zulfren Saragih di Tangerang, Banten. Di masa itu tinju pro di Tangerang, lewat Pemuda Pancasila Boxing Camp, sedang berkibar. Banyak melahirkan juara.
Tak lama David pindah ke Jakarta dan tidak pernah menerima bagian dari uang transfer. “Uang kepindahan pasti ada lah. Cuma saya tidak tahu nyangkut di mana uangnya.”
David sekarang sibuk sebagai pelatih member dan mengirim petinju ke luar negeri. Kalau ada promotor yang menawarkan kontrak tanding, David tak akan melepasnya. Sambar, yang penting bayaran cocok.
“Nama saya aslinya David Kosworo, bukan Koswara,” ujarnya, setelah menghabiskan ayam bakar yang dipesannya. “Tapi sudahlah, sudah kadung dikenal sebagai David Koswara,” katanya.
Ditanya perbedaan Korwara dengan Kosworo, David menjelaskan. “Kalau Koswara itu dari Sunda. Saya kan Jawa. Kalau Jawa Kosworo. Saya lahir di Purwokerto. Kita pe mama Manado, dari Tomohon.”
David telah menerima kontrak dan uang panjar 30% dari promotor Welly Koto, untuk pertandingan 6 ronde kelas berat melawan yuniornya Satria Antasena.
“Tahun lalu saya pernah main kelas berat di Cina. Nanti (di Bandung, 24 Januari 2019) Antasena mau saya kasih jab-jab saja biar mukanya bengkak lagi. Dia itu yunior saya dan saya bisa pukul dia KO. Saya kasih habis dia,” tegas David.
Anda percaya dengan sesumbar David Koswara, eh Kosworo? (Rondeaktual.com / finon)