Rondeaktual.com
Samuel “Tsunami” Teah, 36 tahun, menjadi korban tragis kekerasan senjata selama liburan akhir pekan Thanksgiving. Teah tewas dalam situasi yang sangat tragis dan menutup karirnya dengan menang-kalah-draw 19-5-1, 8 KO.
BoxingScene.com telah mengkonfirmasi bahwa Teah ditembak dan dibunuh pada hari Jumat di Philadelphia. Detil mengenai situasi ini masih belum jelas, meskipun diketahui bahwa petinju kelas welter yunior itu tiba-tiba terlibat dalam perselisihan domestik yang tidak beres.
“Berita sedih hari ini, saya kehilangan seorang saudara laki-laki, seorang pejuang, seorang teman, apa pun yang Anda pikirkan,” Rashiem Jefferson, kepala pelatih Teah, mengatakan dalam sebuah postingan media sosial pada hari Jumat. “Ini adalah bagian yang sangat merugikan. Waktu Tuhan adalah waktu yang paling tepat. Aku tidak tahu kenapa atau di mana, tapi aku tahu Tuhan punya tempat lain untukmu dan itulah satu-satunya hal yang bisa meringankan rasa sakitmu.”
Teah lahir di Liberia. Teah dan keluarganya pindah ke Ghana ketika ia berusia lima tahun, untuk menghindari perang saudara yang sedang berlangsung di Liberia pada saat itu. Lima tahun berlalu sebelum mereka pindah ke Amerika Serikat. Perhentian di New York City mendahului perpindahan permanen ke Philadelphia, tempat Teah tinggal selama lebih dari 25 tahun.
Dia baru berusia 21 tahun ketika kehilangan sebagian besar keluarganya dalam kebakaran pada bulan Desember 2008 yang merenggut nyawa tujuh orang. Di antara mereka yang meninggal adalah ibu Teah, saudara perempuan dan kakak laki-lakinya, seorang keponakan laki-laki berusia 18 bulan dan dua keponakan perempuan serta seorang teman keluarga.
Teah memakai tulisan “12-26-08” di kopernya untuk mengenang orang-orang yang hilang darinya.
Kariernya tinju profesionalnya mengalami pasang surut, termasuk kekalahan dari Montana Love dan Brandun Lee. Dia meraih kemenangan atas O’Shaquie Foster, yang sekarang menyandang gelar juara dunia WBC kelas ringan yunior.
Teah sedang menyusun rencana untuk kembali ke ring pada kuartal pertama tahun 2024, yang dapat menambah penghasilannya melalui penjualan tiket dalam upaya untuk menghidupkan kembali karirnya.
Tindakan tidak masuk akal selama liburan akhir pekan membuyarkan mimpinya dan menjauhkan Teah dari orang-orang yang dicintainya, termasuk seorang anak yang ditinggalkannya.
Selamat jalan, Samuel Teah, semoga mendapat tempat yang indah di sana. (Sumber: Boxingscene.com)