Rondeaktual.com
Promotor tinju internasional dari Cigombong, Bogor, Jawa Barat, Welly Koto mulai menyusun rencana pertandingan tinju besar-besar di Bandung, Mei 2024.
“Kita akan bikin pertandingan tinju dalam rangka menyambut HUT Kodam Siliwangi,” kata Welly Kota, yang tercatat sebagai pembina sekaligus promotor sasana tinju Kodam Siliwangi Bandung. “Mungkin bisa enam negara, termasuk Indonesia. Nanti kita cari agen tinju yang berkelas untuk mendatangkan petinju dari Jepang, Filipina, Thailand, Australia, Timor Leste, atau dari Malaysia dan Singapura.”
Sasana Kodam Siliwangi, kata Welly Koto, tetap dipegang oleh pelatih Subur Yanto Siregar. “Pembinaan tinju amatir dipisahkan dengan profesional. Tinju pro ditempatkan di Gedung Denma Kodam. Saya dalam kepengurusan, juga promotor. Pak Yanto tetap pada jabatannya, pelatih senior,” Welly Kota menjelaskan.
Sepanjang karir promotornya, Welly Koto dua kali menggelar pertandingan tinju internasional, di Bandung dan di Jakarta. Awalnya Welly Kota bermasa ofisial ring Komisi Tinju Indonesia (KTI) tetapi kemudian memilih Asosiasi Tinju Indonesia (ATI).
Ketika berlangsung pertandingan tinju internasional Indonesia-Filipina-Thailand di Balai Sarbini, Jakarta, 16 September 2022, Welly Kota menyuguhkan partai: Sabuk Danrem 051/Wijayakarta Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto, Sabuk Danrem 052/Wijayakrama Brigjen TNI Rano Maxim Adilf Tilaar, Sabuk Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, Sabuk ATI dan Sabuk Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, Sabuk WBC Asia Silver dan Sabuk Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto, Sabuk ABF dan Sabuk KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, dan Sabuk Kapuspalad Mayjen TNI Eko Erwanto.
Sepanjang 2023, Welly Koto absen menyelenggarakan pertandingan. Sementara, sejumlah promotor berapi-api ingin menggelar pertandingan, yang berhenti di tengah jalan akibat promotor tidak punya uang.
“Tahun ini banyak kecewa,” katanya. Pertandingan dibatalkan tanpa kompensasi. Mereka mencoba cari makan dengan memanfaatkan tinju. Begitu proposal tidak laku, pertandingan dibatalkan.”
Welly Kota juga menyorot banyaknya badan tinju pro, sampai enam. “Saya pikir itu terlalu banyak. Satu badan tinju saja, kalau benar-benar diurus dengan baik, tinju pro kita bisa bangkit seperti dulu. Menpora harus berani membenahi organisasi tinju pro, mana yang sah dan nama yang tidak memiliki SK.” (Finon Manullang / Foto: Istimewa)