Rondeaktual.com
Promotor Sabuk Emas Presiden RI ke-3, Ronny Surya tetap tegar dan maju untuk menyelenggarakan pertandingan. Sementara, seluruh termin 30% yang sudah diterima petinju otomatis hangus. Ia juga harus kehilangan uang mencapai ratusan juta selama persiapan, yang berujung berantakan. Tidak terurus.
Pertandingan sampai tiga kali tunda, bukan karena promotor tidak punya uang. Awal rencana 1 Desember, kemudian 11 Desember, dan terakhir 29 Desember. Akibat salah urus, yang merugikan promotor.
“Pertandingan tidak mungkin dilaksanakan tahun ini,” tegas promotor Ronny Surya, Selasa pagi, 19 Desember. “Saya putuskan tunda, bukan batal. Mungkin setelah Lebaran, antara April atau awal Mei. Saya tetap maju. Sejak awal saya tidak ada pikiran untuk batal. Saya malu, kalau ini sampai batal,” jelas promotor Ronny Surya, yang menetap di Samarinda, Kalimantan Timur. Ia harus bolak-balik Samarinda-Jakarta untuk mengurus pertandingan, yang akhirnya berantakan.
Rencana pertandingan Sabuk Emas Presiden ke-3 sudah dimatangkan sejak terjadi pembayaran tanda jadi 30% dari nilai kontrak petinju. Ada 18 petinju yang akan bertanding dalam sembilan partai.
Penandatangan kontrak petinju sekaligus pembayaran termin pertama telah terjadi di Senen Raya, Jakarta Pusat, Kamis, 21 September 2023. Saat itu berlangsung konferensi pers pertama.
Petinju yang akan bertanding antara lain; Patrick Liukhoto versus Ruben Manakane untuk perebutan Sabuk Emas Presiden RI, disusul Franky Rohi versus Silem Serang, Iwan Key versus Nur Ramajang Arkiang, Ahmad Lahizab versus Dwi Fitrianto, Marco Tuhumuri versus Yohannes Yordan, Leonardo Yordan versus Steven Tengkorak, Christo Gara versus Charles Balens, Mario Nahak versus Benedito Sihite.
“Resmi tunda, setelah kami selesai rapat di Jakarta. Hadir Pak Lado (penyusun partai), Ketua Umum PFTI Ibu Neneng, dan yang lain. Saya putuskan pertandingan Sabuk Emas Presiden RI tetap jalan, setelah Lebaran.”
Tentang kontrak petinju, ini yang disampaikan promotor Ronny Surya. “Uang kontrak petinju 30% otomatis hangus. Saya rela. Itu resiko saya sebagai promotor. Berikutnya akan membentuk panitia baru, panitia yang bisa bekerja. Setelah itu promotor akan membuat kontrak baru dengan petinju yang akan bertanding. Mungkin tidak semua, tapi sekitar lima atau enam partai. Semua piala saya hapus.”
Tentang hubungannya dengan pihak Menpora, Ronny Surya menegaskan sangat bagus.
“Saya sudah menerima rekomendasi untuk promotor pertandingan Sabuk Emas Presiden RI tahun depan. Kita dibantu, teruma soal surat-surat yang selama ini ternyata salah. Tidak benar dipersulit, tapi yang benar adalah surat salah. Sudah saya perbaiki dan terima kasih kami dibantu,” kata Ronny Surya. Ia sampai tiga kali menyebut nama staf khusus Menpora, Mahfudin Nigara. Banyak membuka jalan menuju penyelenggaraan tinju yang bersih. (Finon Manullang / Foto: RS Promotion)