Rondeaktual.com
Silem Serang (Kota Depok) mengalahkan Andika Sabu (Bali) melalui split decision delapan ronde kelas terbang. Berlangsung di Holywings Bandung, Minggu, 17 Desember 2023.
NILAI HAKIM
Hakim A, Suwarno 75-77 untuk Silem Serang.
Hakim B, Erik Suwarna 78-74 untuk Andika Sabu.
Hakim C, Jack Siahaya 75-77 untuk Silem Serangan.
Kalah, Andika Sabu memberikan reaksi keras di dalam ring. “Jangan biarkan dirimu dibeli dengan uang,” kata Andika Sabu, videonya telah beredar ke mana-mana. Mencoreng citra tinju pro Tanah Air.
Tidak lama, Inspektur Pertandingan (IP) dari Komisi Tinju Indonesia (KTI), Sangap Sidauruk, masuk ke dalam ring.
“Saya hanya menyampaikan hasil pertandingan, itulah tugas seorang Inspektur Pertandingan. Saya tidak bisa merubah hasil, meski tadi ada yang minta supaya saya merubah. Saya tidak mau itu.”
Kepada Rondeaktual.com, Sangap Sidauruk memastikan kemenangan 2-1 untuk Silem Serang. “Tetapi, sebetulnya itu untuk kemenangan Andika Sabu, kalau saya melihat. Lawannya, Silem Serang juga sudah mengakui itu di atas ring,” kata Sangap Sidauruk.
Ditambahkannya, pertandingan sudah terlalu jauh malam. Sudah dini hari. Bisa saja hakim kelelahan dan mengantuk.
Kasus ini akan dibawa dalam rapat penting KTI. “Segera kita rapat dengan Pak Anthon (Sihombing, Ketua Umum KTI). Bukan tidak mungkin KTI akan memberikan sanksi kepada hakim Jack Siahaya, yang nilainya terlalu berpihak kepada Silem Serang.”
Jack Siahaya memberikan nilai 75-77 untuk Silem Serang. Suwarno juga memberikan nilai yang sama 75-77 untuk Silem Serang. Erik Suwarna 78-74 untuk Andika Sabu.
“Saya tidak mendukung 2-1,” kata Sangap Sidauruk, sambil menyebut nama seorang hakim, yang dianggapnya paling parah.
“Dia rusak citra hakim, kena imbasnya ke KTI. Sebagai IP, saya tidak bisa merubah nilai dan itu sudah saya buktikan.” Sangap Sidauruk pernah disebut sebagai salah satu IP paling sering merubah keputusan.
Setelah menghubungi Sangap Sidauruk, Rondeaktual.com menghubungi hakim Jack Siahaya dan hakim Suwarno.
“Saya menjalankan tugas berdasarkan lima kriteria,” kata Jack Siahaya, mantan petinju top tahun 90-an. Pukulan bersih, penyerangan atau agresifitas, pertahanan yang baik, penguasaan ring, dan sportifitas
“Hasil kemarin itu sangat menyakitkan hati. Saya dan Mas Suwarno dituding terima suap,” kata Jack Siahaya, hampir menangis ketika bicara. “Siapa yang berani suap kami, saya mau tahu,” tantangnya.
Suwarno menyayangkan sikap Andika Sabu dengan tuduhannya “suap hakim”.
“Itu harus dia pertanggung jawabkan. Kalau ada petinju mau protes, silakan ke meja Dewan Juri dengan melampirkan surat pernyataan resmi, bukan koar-koar di atas ring. Itu merusak tinju,” kata Suwarno, yang juga menyayangkan langkah Sangap Sidauruk masuk ke dalam ring kemudian mengatakan bahwa menurut pandangannya, yang menang adalah sudut merah (Andika Sabu).
“Maaf, soal Pak Sangap Sidauruk, sudah sering kami selamatkan dari kemungkinan dipukuli orang di pinggir ring. Saya jaga, tidak ada yang boleh sentuh beliau. Teman wasit/hakim lainnya juga ikut jaga, seperti Mas Sumardi, Pak Jack Siahaya, dan Reinhard Sitompul. Beliau kami kawal di pinggir ring. Bukan sekali saja, tapi sudah sering,” kata Suwarno, yang masih aktif dinas Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan. (Finon Manullang)