Rondeaktual.com
Kemenangan Silem Serang atas Andika Sabu di Bandung, Minggu, 17 Desember 2023, membuat nama Jack Siahaya, 52 tahun, ternoda. Mendapat fitnah besar. Entah mengapa, tiba-tiba Jack Siahaya dituding terima suap, karena memberikan penilaian 75-77 untuk kemenangan Silem Serang.
Angka yang sama juga diberikan hakim lainnya, Suwarno 75-77 untuk kemenangan Silem Serang. Satu hakim lainnya, Erik Suwarna malah memberikan angka yang sangat jauh berbeda, 78-74 untuk Andika Sabu.
Inspektur Pertandingan (IP) dari Komisi Tinju Indonesia (KTI) Sangap Sidauruk menyoroti angka yang diberikan Jack Siahaya. Sangap menilai Jack bisa mendapat sanksi. “Dia merusak citra hakim, imbasnya ke KTI,” kata Sangap Sidauruk.
Jack Siahaya merasa ditenggelamkan dengan tuduhan merusak citra hakim. “Selesai pertandingan, saya ditelepon sama Pak Anthon Sihombing (Ketua Umum KTI),” ujar Jack Siahaya. “Pak Anthon bilang, kalian telah merusak nama baik saya, merusak KTI. Saya dimarahi.”
“Selesai ditelepon, saya jadi berpikir; apa salah saya? Saya mendapat tugas dari KTI untuk wasit/hakim di Bandung dan saya menjalankannya berdasarkan pengetahuan yang saya peroleh sebagai wasit/hakim KTI. Saya selalu menjaga nama baik KTI. Saya menilai dengan jujur. Tidak ke kiri tidak ke kanan. Saya tidak setuju dengan statement IP di dalam ring. Itu tidak boleh terjadi.”
Setelah hasil pertandingan diumumkan, IP Sangap Sidauruk masuk ke dalam ring kemudian mengatakan, yang menang, menurutnya, adalah sudut merah (ditempati Andika Sabu).
“Saya tidak habis pikir, mengapa saya menjadi sasaran tembak. Kalau tuduhan seperti ini dialamatkan kepada Anda atau kepada saudara Anda, bagaimana perasaan Anda?”
“Hasil pertandingan di Bandung sangat menyakitkan. Melukai hati, karena saya dibilang terima suap. Berapa Silem Serang suap saya, sehingga saya memenangkan dia? Apakah Silem sudah kelebihan uang sehingga suap saya? Saya pastikan tidak. Silem tidak mungkin suap saya.”
“Saya punya keluarga, punya istri dan punya anak, yang harus saya hidupi. Saya tidak mungkin bawa uang suap ke rumah. Seng ada orang yang bisa suap beta. (Tidak ada orang yang bisa suap saya).”
Pertandingan Silem Serang versus Andika Sabu, menurut Jack Siahaya dimenangkan Silem Serang. “Silem Serang memukul lebih bersih dan lebih telak. Andika Sabu terlalu banyak bergerak. Saya menilai pertandingan itu dalam kondisi sehat. Meski sudah jauh malam, saya tidak mengantuk. Saya mantan petinju, bisa merasakan mana yang menang dan mana yang kalah. Kalau dia (Sangap Sidauruk) kan bukan petinju. Dia tidak mengerti, tapi soal hukum mungkin dia lebih mengerti.”
Di pertandingan itu, Silem Serang menang 2-1, membuat Andika Sabu tidak puas dan bilang begini di dalam ring: “Jangan biarkan dirimu dibeli dengan uang.”
Jack Siahaya menanggapi ucapan itu sebagai sebuah keangkuhan. “Congkak sekali,” sindir Jack Siahaya, mantan juara Indonesia kelas terbang dan salah satu KO King.
TENTANG JACK SIAHAYA
Nama: Josias Siahaya.
Nama ring: Jack Siahaya.
Bertinju: Kidal, tangan kanan di depan dan tangan kiri di belakang.
Lahir: Tuhaha, Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, 16 April 1971.
Usia: 52 tahun.
Prestasi: Juara Indonesia kelas terbang dan kelas bantam yunior.
Sasana: Tonsco Boxing Camp Jakarta kemudian Amphibi Boxing Camp Jakarta.
Nama istri: Lidya Mulyati Siahaya.
Nama anak: Victor Urbanus Siahaya, Bernada Naftalia Siahaya, Coryntuen Samantha Siahaya, dan Daniel Jack Siahaya Jr.
Domisili: Ragunan Pasar Mingu RT 08 RW 014, Jakarta Selatan.
Pekerjaan: Swasta, wasit/hakim.
Bayaran termurah: Rp 20.000 era tinju PRJ.
Bayaran termahal: 12.000 USD, perebutan gelar juara dunia WBA kelas terbang super atau sama dengan kelas bantam yunior, Bangkok, 10 November 1996. (Finon Manullang / Foto: Istimewa)