Rondeaktual.com
Dua petinju Filipina, putri Nesthy Petecio dan putra Carlo Paalam sedang berjuang agar bisa tampil di Olimpiade Paris 2024.
Petecio dan Paalam memenangkan medali perak Olimpiade Tokyo 2021. Pada pertandingan final kelas bulu putri, Petecio kalah melawan petinju tuan rumah Jepang, Sena Irie. Sedangkan Paalam, kalah di final kelas terbang atas petinju Inggris, Galla Yafai. Petecio dan Paalam ditargetkan untuk lolos ke Olimpiade Paris.
Paalam sudah keluar dari kelas terbang 51 kilogram dan sekarang bertarung di kelas bulu 57 kilogram. Namun ia masih mempertimbangkan untuk menurunkan berat sampai kelas terbang.
Paalam, 25 tahun, dari Talakag, Bukidnon, harus mengambil keputusan instan mengenai kelasnya sebelum mengikuti Turnamen Kualifikasi Dunia di Paris.
Paalam tersingkir di kelas bulu Asian Games Hangzhou, kalah dari juara dunia Abdumalik Khalokov dari Uzbekistan. Paalam mengatakan lawan-lawannya di Asia semuanya lebih tinggi darinya. Tapi dia melakukan yang terbaik di setiap pertarungan. Ia mengalahkan lawan yang lebih tinggi, Jajeh Abu dari Yordania pada babak 32 dan sekali lagi menang atas Uulu Seiitbek dari Kyrgyzstan pada babak 16 besar, namun kecepatan dan bakatnya tidak bekerja secara efektif melawan Abdumalik Khalokov.
Lawan masa depannya di Olimpiade Paris antara lain; Lyu Ping (Tiongkok), Shudai Harada (Jepang), Salim Hossain (Bangladesh), Rujakran Juntrong (Thailand).
Paalam meraih medali emas kelas bantam pada kejuaraan Asia 2022 di Amman, Yordania, serta meraih dua medali emas kelas terbang SEA Games 2023 di Kamboja dan medali ema skelas terbang SEA Games 2019 di Manila.
“Saya menyesuaikan diri dengan. Saya mungkin kalah di Asian Games, tapi saya juga menang melawan petinju berperingkat tinggi di divisi ini dan itu hanya mempertajam keterampilan dan kecerdasan saya di atas ring,” kata Paalam kepada Inquirer Sports, dikutip dari PhilBoxing. “Mereka tidak akan menganggap remeh saya, sekarang mereka tahu kemampuan saya.”
NESTHY PETECIO
Petecio kalah dari Lin Yu Ting (China Taipei) di babak 16 besar kelas 57 kilogram saat mengikuti Asian Games Hangzhou.
Petecio, 31 tahun dari Santa Cruz, Davao del Sur, sekarang akan menghadapi rintangan yang lebih berat dalam dua peluang kualifikasi Olimpiade. Dia harus naik kelas di Turnamen Kualifikasi Dunia 1 di Busto Arsizio, Italia, yang dimulai pada 28 Februari atau Turnamen Kualifikasi Dunia 2 yang dimulai pada 23 Mei di Bangkok, Thailand.
“Keinginan untuk berkompetisi di Paris semakin kuat dari sebelumnya. Saya menganggap ini sebagai kesempatan terakhir saya sebelum mengakhiri karier saya,” kata Petecio.
Ada enam slot Olimpiade yang masih tersedia di kedua turnamen. Dia harus mengikuti final kualifikasi Busto Arsizio, Italia. Sementara slot semifinal di Bangkok, Thailand, cukup bagus untuk memesan tiket ke Paris. (Rondeaktual.com)