Rondeaktual.com, ditulis oleh Finon Manullang – Juara dunia WBO dan WBC kelas menengah Christina Hammer adalah perempuan Jerman berdarah Kazakhstan. Ia mendadak disamakan dengan legendaris kelas berat Jerman, Max Schmeling.
Mengapa bisa begitu ya?
Ternyata, karena prestasi Hammer memenangkan sekaligus mempertahankan gelar dunia di Amerika Serikat. Hammer mempertahankan gelar WBO dan WBC kelas menengah melalui putusan 10 ronde atas Tori Nelson (Amerika Serikat), di Massonic Temple, Detroit, Amerika Serikat, Jumat, 22 Juni 2018.
Hammer, 27 tahun, cantik tinggi besar dan sering sebagai model berani tampil menantang, dilaporkan bergabung dengan beberapa perusahaan terkenal dalam debut televisinya di Amerika pada partai utama kedua setelah Claressa Shields (Amerika Serikat) versus Hanna Gabriels (Costa Rica), Showtime Boxing Special Edition.
Dengan kemenangan angka 10 ronde atas mantan juara Tori Nelson, Hammer menjadi petinju Jerman pertama yang mempertahankan gelar dunia di AS, sejak Max Schmeling mempertahankan gelar kelas berat melalui kemenangan angka 15 ronde melawan Young Stribbling di Municipal Stadium, Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, 3 Juli 1931.
Inilah knockdown pertama sepanjang karir tinju Claressa Shields, jatuh di tangan Hanna Gabrields.
DITUNGGU JUARA OLIMPIADE
Pertarungan Hammer berikut diharapkan sebuah unifikasi kelas menengah melawan juara dunia WBA dan IBF kelas menengah Shields. Hammer menyandang gelar dunia WBO dan WBC kelas menengah.
Hammer, 27 tahun, dengan rekor bersih 23-0-0 (10 KO). Shields, 23 tahun, dengan rekor bersih 6-0-0 (2 KO).
Pertarungan Hammer-Shields bisa menjadi pertarungan terbesar dalam sejarah tinju wanita. Laga mendatang diperkirakan mampu mengangkat popularitas tinju perempuan, setelah jatuh menyusul pengunduran diri Laila Ali sebagai juara dunia kelas menengah super yang tidak terkalahkan.
Belum ada kepastian kapan berlangsung sebab kontrak pertandingan Hammer versus Shields belum disepakati. Hammer meminta salah satu syarat pertandingan di negara netral.
Sementarra Jumat lalu di atas ring yang mewah, atau ketika Shields sedang merayakan kemenangan setelah mengalahkan Gabriels dan Hammer sebelumnya sudah mengalahkan Nelson, Hemmer disuruh memasuki ring untuk memanas-manasi situasi. Hammer jelas pura-pura menantang Shields untuk berkelahi.
Shields terpancing. Secara emosional Shields melakukan balasan menekan ke arah Hammer dan beberapa kali terjadi dorong-mendorong.
Itu semua bagian dari promosi, namun Shields merasa tidak dihormati. “Saya lelah dengan Hammer yang tidak menghormati saya sepanjang waktu,” kata Shields, yang mencatat karir luar biasa dua kali merebut medali emas kelas menengah olimpiade; London 2012 dan Rio de Janeiro 2016.
Shields adalah juara olimpide termuda cabor tinju, yang merebut medali emas olimpiade pada usia 17 tahun. Muhammad Ali, pada usia 18 tahun, merebut medali emas kelas berat ringan Olimpiade Roma 1960.
Shields melihat Hammer sebagai calon lawan terberat sekaligus terbesar dalam karir tinju pronya yang baru dua tahun. Hammer sudah tujuh tahun menyandang gelar juara dunia kelas menengah tanpa putus.
Shields belum lama ini menegaskan, ia harus menghadapi Hammer untuk menyantukan gelar juara dunia kelas menengah WBA, WBC, IBF, WBO. Shields berharap segera terjadi tanpa harus menunggu istrirahat. “Aku sangat muak padanya dan seluruh timnya,” kata Shields tentang Hammer, tiga hari yang lalu.
Finon Manullang
Sumber: Fightnews.com | BoxingScene.com