Rondeaktual.com
Di tengah keterbatasan petinju, promotor Hodlif Hun, 53 tahun, menyatakan siap bangkit. Siap melakukan regenerasi dengan menyelenggarakan pertandingan tinju bulanan.
“Saya tiba-tiba saja semacam mendapat semangat baru, setelah melihat Rivo Kundimang dan adiknya Reynold Kundimang. Mereka masih muda dan itu yang saya butuhkan,” kata Hodlif Hun, promotor dan pendiri sasana tinju Victory Target Jakarta Pusat.
“Saya mau bikin pertandingan setiap bulan di salah satu studio televisi. Ini sebagai salah satu upaya membangkit tinju pro Tanah Air. Saya berharap para pemilik sasana meneruskan pembinaan agar muncul petinju-petinju muda, yang menjanjikan harapan,” katanya.
“Saya butuh petinju muda,” kata promotor Hodlif Hun, berkali-kali. “Kita sekarang kebanyakan petinju sudah ada umur. Umur sudah mau empat puluh masih juga bertanding. Kalau mau cari prestasi harus membina atlet muda. Saya beberapa kali bikin pertandingan, yang main tua semua. Saya bilang kepada matchmaker, cari petinju muda. Tetapi, yang ditawarkan ke sana dia lagi dia lagi.”
Jadwal tinju bulanan promotor Hodlif Hun seharusnya sudah bisa diselenggarakan pada awal tahun 2024.
“Saya sudah siap Januari dan ini murni olahraga. Kalau Januari tidak terlaksana, mungkin Fabruari. Kalau setelah Lebaran, saya pikir terlalu jauh,” katanya.
Indonesia sekarang benar-benar kehabisan petinju. Di Victory Target, milik Hodlif Hun, yang berlatih tinggal petinju Flasidus Nono dan adiknya. “Ditambah dua yang dari Manado, Rivo Kundimang dan Reynold Kundimang.”
Hodlif Hun memulai karir promotor dari partai empat rondean, yang diselenggarakan di dalam sasana Victory Target, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, pada tahun 2019. Sudah menggelar partai Kejuaraan Indonesia dan partai internasional.
Pada November 2021, Hodlif Hun memboyong sejumlah petinju Ibu Kota ke Nusa Tenggara Timur. Menggelar pertandingan dua malam berturut-turut di Lapangan Boibalan yang kering di Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu dan Minggu, 6 dan 7 November 2021.
Itu menjadi sejarah dalam hidup Hodlif Hun, menggelar pertandingan dua malam berturut-turut di pinggir jalan raya, yang dilewatinya setiap hari ketika hendak pergi ke sekolah. (Finon Manullang)