Rondeaktual.com
Mantan juara dunia WBC kelas berat Lennox Lewis (Inggris, 58 tahun) sepertinya tidak senang melihat rencana pertarungan antara Anthony Joshua (Inggris) melawan petinju baru Francis Ngannou (Kamerun). Bagi Lewis, bencana besar jika Joshua sampai kalah di tangan Ngannou.
Pertarungan Joshua-Ngannou akan berlangsung dalam aturan tinju kelas berat sepuluh ronde kali tiga menit di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, Jumat malam, 8 Maret.
Ngannou mengejutkan dunia ketika pada ronde ketiga hook kanannya mendarat menghantam rahang juara dunia WBC yang masih berkuasa Tyson Fury (Inggris) di Kingdom Arena, 28 Oktober 2023. Fury sekali mengalami knockdown tetapi akhirnya diumumkan menang 2-1. Banyak sekali penonton yang bersikeras bahwa Ngannou, yang belum pernah bertinju secara profesional hingga pertarungan besar itu terjadi, sangat pantas menang.
Namun tidak semua orang terkesan dengan kemunduran tinju yang disebut beberapa kritikus sebagai pertarungan sirkus.
Lennox Lewis, kelas berat yang sangat legendaris dan pernah mengalahkan Mike Tyson mengecam rencana pertarungan antara Joshua dengan Ngannou di media sosialnya.
“Pertarungan Ngannou @Tyson Fury adalah sebuah tontonan,” tulis Lewis dalam postingan di X, dikutuip dari Boxingscene.com. “Pertarungan dengan AJ juga sebuah tontonan. Angkat topi untuk Ngannou yang memanfaatkan peluangnya sebaik mungkin. Dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Ini baru divisi HW di tahun 2024.”
“[Menurut pendapat saya], pertarungan ini menambah kredibilitas NOL pada resume AJ,” tambah Lewis. “Dia seharusnya memenangkan pertarungan ini dan ketika dia memenangkannya, apa yang dia peroleh atau pelajari dengan mengalahkan seseorang dalam pertarungan HW keduanya? Jika dia kalah, itu adalah bencana besar. Hal yang sama berlaku untuk Fury dan itu hampir membuat dia kehilangan segalanya. [emoji telapak tangan].”
Lewis pernah melontarkan kritik terhadap Joshua di masa lalu, yang memicu tuduhan bahwa dia adalah “pembenci” sembarangan terhadap mantan peraih gelar kelas berat itu. Lewis menanggapi klaim tersebut dengan mengatakan bahwa dia menjadi kritis terhadap Joshua setelah dia dan promotornya, Eddie Hearn, gagal melakukan bagiannya untuk bertarung dengan Deontay Wilder beberapa tahun lalu ketika keduanya masih menjadi juara dunia.
“Hentikan narasi Eddie Hearn dan buka mata Anda,” tulis Lewis dalam sebuah postingan. “Saya hanya menjadi “pembenci” setelah saya mengkritik mereka karena tidak membuat Wilder bertarung untuk UNDISPUTED ketika mereka punya kesempatan.”
Lewis kemudian mengusulkan agar pemenang Joshua dan Ngannou tidak pantas menghadapi pemenang pertarungan unifikasi kelas berat antara Tyson Fury melawan Oleksandr Usyk di Kingdom Arena, Riyadh, 17 Februari 2024.
Menurut Lewis, pemenang pertarungan antara raksasa kelas berat Tiongkok, Zhilei Zhang melawan mantan juara dunia WBO asal Selandia Baru, Joseph Parker, jauh lebih pantas menghadapi pemenang Fury-Usyk. Zhang-Parker akan menjadi partai tambahan Fury-Usyk.
“Jika Fury menjadi juara sejati tak terbantahkan, pria itu mengatakan dia akan mengosongkan semua sabuknya kecuali WBC, sehingga Fury menjadi yang terakhir juara tak terbantahkan sampai orang lain bisa menyatukan kembali semua gelar juara dunia kelas berat.”
“Hancurkan apa pun yang Anda inginkan,” jawab Hearn. “Yang Mulia membenarkan rencana itu. Pemenang #JoshuaNgannou v pemenang #FuryUsyk. Mimpi itu selalu tak terbantahkan dan kita hanya perlu satu kemenangan lagi untuk menantangnya. Tidak masalah jika Anda lebih memilih Parker atau Zhang.” (Rondeaktual.com)