Rondeaktual.com, Jakarta – Dituduh melakukan pemalsuan piagam dan diskriminasi, Pertina Banyuwangi harus berurusan dengan Polres Banyuwangi. “Hari ini akan ada pemanggilan terhadap matan dan pengurus Pertina Banyuwangi,” kata pemilik sasana Real Boxing Banyuwangi, Febri Saputra selaku pelapor dan pengadu.
Rondeaktual.com menghubungi Febri di Banyuwangi melalui ponselnya, Senin (21/1/2019). Febri menginformasikan bahwa pelaporan Tindak Pidana Pemalsuan Dokumen Olahraga di Pertina Banyuwangi, telah memasuki babak baru.
“Hari ini (Senin, 21/1/2019) pukul 10.00 WIB, semua pihak, yaitu Pelapor, Terlapor, dan Pertina, dihadirkan oleh Penyidik Pidek di Polres Banyuwangi,” kata Febri Saputra.
Febri Saputra menyebut nama Joko Laras dan Diro HS. Kasus ini, kata Febri, sudah setahun mengendap. Ia juga sedang memburu kasus dugaan korupsi uang petinju yang dilakukan mantan petinju saat menghadapi Porprov sebelumnya.
“Seharusnya masalah ini tidak sampai ke polisi. Saya sudah menjelaskan, bahwa Saudara Joko Laras sudah mengakui kesalahannya. Sudah minta maaf, ya sudah,” kata Diro HS, Ketua Harian Pertina Kabupaten Banyuwangi, yang juga mantan juara Indonesia kelas terbang era Gelar Tinju Profesional Indossiar.
“Insyah Allah tidak akan terjadi apa-apa terhadap saya,” kata Joko Laras, pelatih tinju dan muaythai, yang sudah tiba di kantor polisi. “Ini hanya salah tulis. Piagam itu bisa diganti dengan yang baru dan itu sudah saya sampaikan ke Pertina Provinsi.,” kata Joko Las, mantan Bendahara Pertina Banyuwangi, yang pernah bersahabat dekat dengan Febri Saputra, yang sekarang melaporkannya.
“Saya tidak pernah mencari uang di Pertina. Saya tidak pernah menyalahgunakan piagam itu. Saya siap. Insyah Allah, saya pulang dengan tenang.”
Sementara, tokoh Pertina Jawa Timur, Maralli yang juga wasit Bintang 1 AIBA, kaget mendengar masalah ini. “Mari kita selesaikan dengan kepala dingin,” ajak Maralli. Ia berharap laporan segera dicabut dan selesai. (Rondeaktual.com / finon)