Rondeaktual.com
Pertarungan lama yang dianggap paling kontroversial antara Floyd Mayweather (Amerika Serikat) dengan Manny Pacquiao (Filipina) bakal terulang?
Mungkin saja. Tetapi, bisa dipastikan bukan dalam format resmi. Mayweather-Pacquiao akan terjadi dalam versi ekshibisi 6 x 2 atau 8 x 2. Pertandingan resmi dalam tinju pro adalah durasi tiga menit.
Mayweather mengalahkan Pacquiao secara telak (unanimous decision) dua belas ronde di MGM Grand, Las Vegas, 2 Mei 2015.
Itu merupakan kemenangan mutlak. Delapan ronde milik Mayweather. Empat ronde milik Pacquiao.
Sayangnya, entah mengapa orang-orang menjadi bingung sendiri kemudian menuding kemenangan Pacquioa telah dirampok. Orang-orang tidak suka melihat Mayweather karena gaya bertinjunya terlalu defensive. Namun pandangan juri adalah pandangan yang benar bahwa jab-jab Mayweather yang mendarat cepat dan telak di muka lawan adalah poin.
Pertarungan yang sengat bersejarah itu dipimpin oleh wasit Kenny Bayless. Para juri memberikan nilai; Burt Clements 116-112, Glenn Feldman 116-112, Dave Morretti 118-110.
Menang, Mayweather mempertahankan gelar WBA dan WBC kelas welter sekaligus merebut gelar WBO kelas welter.
Pertarungan ulang selalu ditunggu penggemar dan tidak pernah terjadi sampai Mayweather dan Pacquiao benar-benar pensiun.
“Tahun depan, saya berharap dapat melihat Anda di sini di Jepang dengan pertarungan besar melawan…”, kata Pacquiao di RIZIN 45 sambil memandang ke arah kepala eksekutif RIZIN Nobuyiki Sakakibara, dikutip Boxingscene.com.
“Floyd Mayweather,” Sakakibara mengumumkan.
“Saya pikir Anda tidak ingin saya mengatakan itu,” Pacquiao terkekeh.
“Ketika Manny Pacquiao membicarakan hal itu, dia seharusnya tidak melakukannya,” kata Mayweather kepada Pivot Podcast. “Saya tidak akan mengatakan dia benar dan saya tidak akan mengatakan dia salah. Hanya dengan dia menyebut nama saya, mereka memberi saya cek sebesar $4 juta. Tapi ingat – dia menjadi terkenal karena mereka mengatakan dia adalah orang yang mungkin bisa melengserkan raja. Apakah itu terjadi? Sama sekali tidak.”
Setelah menyingkirkan Paqcuiao, Mayweather masih naik ring dua kali. Pertama; mengalahkan Andre Berto 12 ronde untuk mempertahankan gelar WBA dan WBC kelas welter. Kedua; menang TKO ronde 10 yang spektakuler atas bintang besar MMA asal Irlandia, Conor McGregor, dalam partai non gelar rencana 12 ronde di T-Mobile Arena, 26 Agustus 2017.
“Saya benar-benar masih menjadi wajah tinju,” tambah Mayweather. “Saya menghargai orang-orang seperti “Sugar” Ray Robinson, Muhammad Ali dan “Sugar” Ray Leonard. Begitu banyak orang yang membuka jalan bagi saya. Tapi hanya ada satu Floyd Mayweather,” kata Mayweather, yang sekarang sudah berumur 46 tahun. Petinju dengan rekor belum terkalahkan ini (50-0-0, 27 KO) adalah kelahiran Grand Rapids, Michigan, Amerika Serikat, 24 Februari 1977.
Sejak kekalahannya di tangan Mayweather, Pacquiao masih bertanding sampai tujuh kali semua dalam partai kejuaraan dunia. Pacquiao lima kali menang dan kalah di tangan Jeff Horn (Australia) dan Yordenis Ugas (Kuba).
Setelah kekalahannya dari Ugas, Paqcuiao memilih pensiun dari tinju pada usia 42 tahun. (Rondeaktual.com)