Rondeaktual.com
Gantunglah cita-citamu setinggi-tingginya. Ya, setinggi bintang di langit.
Tidak main-main memang. “Lampung Emas” bukanlah main-main. Lampung akan membuat sejarah dengan merebut medali emas pada PON Aceh-Sumut mendatang.
Lampung telah membuat sejarah ketika Nabila Maharani merebut medali perak kelas terbang ringan, 48 kilogram, dari ring tinju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua. Dalam final putri di Gorcen, Jayapura, Nabila Maharani harus mengakui keunggulan tangan Endang dari Nusa Tenggara Barat.
Untuk menghadapi PON Aceh-Sumatera Utara pada September 2024, Nabila Maharani dipersiapkan untuk tampil bagus di kelas bulu putri. Ia harus naik kelas karena pertumbuhan berat badan.
Pelatih Piter Hari percaya kalau petinju Lampung membuka peluangnya untuk meraih medali emas. Peluang tidak hanya dari tangan Nabila Maharani. Lampung memiliki peluang lainnya di beberapa kelas.
“Kami sudah melakukan persiapkan menuju PON Aceh-Sumatera Utara. Kami ingin membuat sejarah merebut medali emas pertama dari cabor tinju,” tegas pelatih Pertina Lampung, Piter Hari, mantan petinju amatir Lampung yang meneruskan karirnya di bidang pelatih.
Piter Hari mengaku senang hati, apalagi kepengurusan Pertina Lampung telah dilantik oleh Pertina pusat pada 23 Februari 2024. Pertina Lampung sekarang dipimpin oleh Hermanto, ST.
Empat petiju Lampung memiliki peluang untuk merebut medali emas. “Target kami memang itu, medali emas PON pertama dari tinju. Tinju Lampung siap membuat sejarah.”
TIM PON LAMPUNG 2024
1. ERNI AMALIA LESTARI, kelas terbang, 52 kilogram, putri.
Amalia lolos dari Pra PON II Kupang Oktober 2023. Amalia merebut medali perak kelas terbang, setelah dalam final kalah di tangan Yulianti Ohorella (Banten). Amalia adalah pemegang medali emas kelas terbang, 51 kilogram, PON XIX/Jabar 2016, untuk daerah Jawa Barat, dalam final mengalahkan Serlin Kase (Nusa Tenggara Timur).
Sejak 2022, Amalia pindah ke Lampung dan kerja sebagai dosen ITERA Lampung. Sudah masuk empat tahun ini Amelia menetap di Lampung.
2. NABILA MAHARANI, kelas bulu, 57 kilogram, putri.
Maharani lolos dari Pra PON II Kupang Oktober 2023. Maharani merebut medali emas, setelah dalam final mengalahkan petinju tuan rumah Grensia Boleng (Nusa Tenggara Timur).
Pada PON XX/2021 Papua, Maharani membuat sejarah dengan berhasil merebut medali perak kelas terbang ringan, 48 kilogram, dalam final ia kalah melawan Endang (Nusa Tenggara Barat).
Maharani ditangani pelatih Piter Hari di sasana terkenal A23 Boxing Camp Fight Club Lampung.
3. FERDINAND BERTOLENS KASE, kelas terbang, 51 kilogram, putra.
Kase lolos dari Pra PON II Kupang Oktober 2023. Kase merebut medali perak, setelah bertanding dalam final dan kalah melawan Krispinus Wonda (Bali).
Pada PON XIX/2016 Jabar, Kase membawa nama daerah Jawa Barat dan merebut medali emas kelas terbang ringan, 49 kilogram, setelah dalam final mengalahkan nama terkenal Cornelis Kwang Langu (Bali).
Ferdinand masuk Lampung pada 2022. Sekarang kerja swasta di Anip Mitra.
4. RUSDIANTO SUKU, kelas berat ringan, 80 kilogram, putra.
Suku lolos dari Pra PON II Kupang Oktober 2023. Suku merebut medali perak, dalam final kalah melawan John Yambe (Sulawesi Selatan).
Suku menjadi harapan untuk menyumbang medali bagi Lampung. Pada PON Papua, Suku bertanding di kelas menengah dan gagal medali bersama Ananda Ariyani di kelas ringan putri.
“Lampung Emas” dipersiapkan dengan sangat serius. Para atlet ditangani oleh:
1. Piter Hari, SAP, pelatih.
2. Ronny Romando, pelatih.
3. Surahman Mpd, pelatih fisik.
4. AIPTU Stevie Binalay, SH, manajer.
Pelatda “Lampung Emas” sudah berjalan sejak November di Sasana A23 BC. “Terima kasih atas dukungan para pengurus,” ujar Piter Hari.
Dalam waktu dekat, tim tinju Lampung akan mengadakan try out tiga kali masing-masing ke Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
“Itu jadwal kami dan semoga tidak ada hambatan pada bulan Mei nanti. Try out itu sangat penting dan kami berharap bila masih sempat mengadakan latihan ke luar negeri satu bulan. Kalau bisa ke Thailand.” (Finon Manullang)