Rondeaktual.com
Mantan Ketua Umum Komisi Tinju Indonesia (KTI) Letjen TNI (Purn) Solihin GP dikabarkan telah meninggal dunia dalam usia 97 tahun. Solihin GP meninggal di RS Advent Bandung, Selasa, 5 Maret 2024, pukul 03.09 WIB.
Rumah duka
Pukul 07.00-08.30 WIB: Jalan Cisitu Indah IV Nomor 1, Dago, Bandung.
Pukul 09.00-12.00 WIB: MAKO II KODAM III/Siliwangi, Jalan Sumbawa Nomnor 22, Bandung.
Pemakaman:
Pukul 13.30 WIB: TMP Cikutra Bandung.
Solihin Gautama Purwanegara adalah mantan Gubernur Jawa Barat. Dikenal sangat mencintai olahraga. Solihin GP adalah tokoh olahraga mobil tua, merpati putih, dan ketua tinju profesional.
Solihin GP mulai memimpin KTI pada tahun 1984 dan ikut merasakan era kebangkitan tinju pro Tanah Air, setelah kemenangan Ellyas Pical pada ronde kedelapan atas juara dunia IBF kelas bantam yunior Ju Doo Chun di Istora Senayan Jakarta, 3 Mei 1985.
Itu adalah peristiwa yang sangat bersejarah di mana untuk pertama kali Indonesia memiliki gelar juara dunia tinju profesional.
Di masa kepemimpinan Solihin GP, tinju pro berkembang pesat. Sejumlah promotor bermunculan. Pertandingan tinju tidak lagi berpusat di Jakarta tetapi sudah terjadi di kota-kota besar lainnya.
Solihin GP ikut menyaksikan pertandingan kejuaraan dunia IBF kelas terbang ringan yang menyedihkan antara Dodie “Boy” Penalosa (Filipina) melawan kidal buatan Yani “Hagler” Dokolamo, yang terjadi di Istora Senayan Jakarta, Sabtu malam, 12 Oktober 1985.
Tidak hanya itu. Solihin GP juga ikut mendukung kejuaraan dunia IBF Ellyas Pical dengan Cesar Polanco di Jakarta dan pertandingan lainnya yang diselenggarakan promotor Anton Sihotang di Pontianak dan Surabaya
Beberapa tahun setelah tidak aktif, tinju pro Tanah Air mulai kacaubalau. Bukan saja tidak ada juara dunia tetapi tidak ada peringkat. Badan tinju tumbuh menjadi enam. Selain KTI yang tertua, ada ATI, KTPI, FTI, FTPI, DTI. (Rondeaktual.com)