Rondeaktual.com
Frans van Bronckhorst atau lebih dikenal sebagai Frans VB, adalah seorang juara tinju amatir yang sangat hebat. Beliau dihormati. Selalu rendah hati, memiliki karir tinju yang panjang dan pribadi yang enak.
Pada usia 24, Frans VB sudah mencetak prestasi besar dengan merebut medali emas kelas welter dari Kejuaraan Asia VI, yang berlangsung di Bangkok, Thailand, 3-9 Mei 1973.
Tiga bulan kemudian, Frans VB merebut medali emas kelas welter dari arena Pekan Olahraga Nasional (PON) VIII, yang berlangsung di Gedung Basket, Senayan, Jakarta, 5-10 Agustus 1973.
Frans Vronckhorst lahir di Bandung, Jawa Barat, 2 April 1949. Raja kelas welter kita ini genap berusia 75 tahun, kemarin, Selasa, 2 April 2024.
“Selamat ulang tahun sang legenda tinju Indonesia, Bapak Frans VB. Happy birthday. Hari ini adalah hari yang sangat spesial. Sudah 75 tahun. Semoga tetap sehat semangat sepanjang hari.”
Tidak ada acara special. Frans VB di rumah saja bersama putrinya, di daerah Kalibata, Jakarta.
“Tidak ada acara apa-apa. Sudah tidak punya uang,” kata Frans VB bergurau, Rabu, 3 April.
Frans VB sempat curhat. “Malam jam tujuh sudah tidur. Memang sudah harus begitu, apalagi kondisi sekarang, kalau jalan saja sudah ibarat mobil yang oleng. Maklumlah, sudah bertambah tua.”
Di ujung telepon tuanya (jadul), Frans VB sempat menyinggung tentang persiapan petinju Indonesia untuk menghadapi pertandingan luar negeri.
“Berapa petinju kita yang masuk olimpiade?” Frans VB bertanya. “Kalau tidak salah, sudah lama juga ya petinju Indonesia tidak pernah lagi mengikuti olimpiade. Kasihan, seharusnya pertinjuan kita bisa seperti negara tetangga, yang bisa bertanding di ajang olimpiade.”
Untuk alasan kesehatannya, Frans VB sengaja bertahan dengan telepon jadul. “Saya inikan ada gangguan jantung. Kalau memakai telepon era sekarang tidak cocok. Baterainyakan besar, kalau dipakai sudah mengganggu jantung. Tidak nyaman, makanya saya memakai telepon jadul.”
Frans VB terakhir mengikuti acara HUT Pertina di Pasar Baru, Jakarta Pusat. “Saya diundang, makanya saya datang. Jumpalah sama kawan-kan lama. Sudah pada tua, tapi banyak juga yang muda-muda.”
6 JUARA ASIA
1. Wiem Gommies, merebut medali emas kelas menengah Asia V/1971 di Teheran, Iran. Dalam final, Wiem memukul KO pada ronde kedua Masoud Keshmiri (Iran).
2. Frans VB, merebut medali emas kelas welter Asia VI/1973 di Bangkok, Thailand. Dalam final, Frans menang 5-0 atas Chang-Woo Lee (Korea).
3. Syamsul Anwar Harahap, merebut medali emas kelas welter ringan Asia VIII/1977 di Jakarta, Indonesia. Dalam final, Syamsul mengalahkan Katsuhiro Okhubo (Jepang).
4. Benny Maniani, merebut medali emas kelas berat ringan Asia VIII/1977 di Jakarta, Indoesia. Dalam final, Benny mengalahkan Masis Hambarsumian (Iran).
5. Ferry Moniaga, merebut medali emas kelas bantam Asia IX/1980 di Bombay, India. Dalam final, Ferry menang 3-2 atas Chul-Soon Hwang (Korea).
6. Hendrik Simangunsong, merebut medali emas kelas menengah ringan Asia XVI/1992 di Bangkok, Thailand. Dalam final, Hendrik mengalahkan Ki-Soo Choi (Korea).